6.700 Rumah Warga di Bengkulu Terendam Banjir

oleh -337 Dilihat

Bengkulu- Sebanyak 6.700 unit rumah warga di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, terendam banjir sejak beberapa hari lalu hingga saat ini, menyusul hujan lebat melanda wilayah ini dalam sepekan terakhir.

Selain itu, sekitar 50 hektare lahan persawahan milik petani, 5 sekolah, 4 masjid dan 5 perkantoran terendam banjir. Sawah dan fasilitas umum yang terendam banjir ini, tersebar di sejumlah lokasi banjir di Kota Bengkulu.

Keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, ribuan rumah warga terendam banjir setinggi 1-2 meter itu, antara lain di Kota Bengkulu sebanyak 1.970 keluarga, Kabupaten Kaur sebanyak 120 KK, satu sekolah dan satu rumah sakit.

Selanjutnya Kabupaten Seluma sebanyak 1.019 KK, 2 jembatan rusak dan satu ruas jalan putus, Bengkulu Utara sebanyak 1.973 KK, 13 buah sekolah terendam dan 17 buah jembatan gantung rusak, Bengkulu Tengah sebanyak 1.311 KK, Rejang Lebong sebanyak 45 KK, 23,5 hektare sawah rusak dan 2 buah jembatan rusak, dan Kabupaten Mukomuko sebanyak 262 KK.

Dijelaskan, di Kota Bengkulu ada 4 kecamatan terpapar banjir, yakni Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Ratu Agung, dan Kecamatan Kampung Melayu. Warga yang terpapar banjir sudah dilakukan evakuasi oleh pihak BPBD setempat.

Bahan Pangan

Untuk meringankan beban korban banjir Pemkot Bengkulu dan BPBD setempat telah mendirikan posko pengungsi, dan posko induk, serta sudah ditetapkan tanggap darurat. Para korban juga sudah mendapatkan bantuan bahan pangan dari pemda dan pihak lain di daerah ini.

Sedangkan di Kabupaten Kaur wilayah yang terdampak banjir dua kecamatan, yakni Kecamatan Semidang Gumay dan Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Seluma ada 10 kecamatan terkena banjir, yakni Kecamatan Sukaraja, Seluma Selatan, Seluma Barat, Talo Kecil, Semidang Alas Maras, Ilir Talo, Seluma Timur, Semidang Alas dan Kecamatan Talo.

Warga korban banjir di Kabupaten Seluma, saat ini membutuhkan bantuan pangan dan air bersih. Selanjutnya di Kabupaten Mukomuko ada 9 desa terpapar banjir, yakni Desa Pondok Kopi, Pulau Makmur, Semundam, Air Buluh, Pasar Ipuh, Pulau Baru, Dusun Pulau, Talang Rio dan Desa Air Ramu.

Kabupaten Bengkulu Utara ada 13 kecamatan terpapar banjir, yakni Air Besi, Kota Arga Makmur, Pinang Raya, Batik Nau, Lais, Air Padang, Ketahun, Tanjung Agung Palik, Ulok Kupai, Air Napal, Kerkap, Giri Mulya dan Kecamatan Padang Jaya.

Selain itu, di Bengkulu Utara ada 6 kecamatan terjadi tanah longsor, yakni Kecamatan Giri Mulya, Padang Jaya, Kota Arga Makmur, Arma Jaya, Lais dan Kecamatan Kerkap. Sedangkan upaya yang dilakukan pemda setempat untuk meringankan beban masyarakat, antara lain telah menyalurkan bantuan bahan pangan dan evakuasi para korban.

Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 9 kecamatan terpapar banjir, di antaranya Kecamatan Talang Empat, Pondok Kubang, Karang Tinggi, Pondok Kelapa, Taba Penanjung, Pagar Jati, Pematang Tiga, Semidang Lagan dan Kecamatan Bang Haji.

Di kabupaten yang sama juga terjadi tanah longsor sebanyak titik, yakni di Kecamatan Pagar Jati, Taba Penanjung, Bang Haji dan Kecamatan Pematang Tiga. Kabupaten Rejang Lebong ada 3 kecamatan terkena banjir, yakni Kecamatan Curup, Kecamatan Curup Selatan dan Kecamatan Selupu Rejang.

Banjir di daerah ini menghancurkan satu jembatan gantung di Desa Kayu Manis dan jembatan di Dusun Sawah ambruk. Warga korban banjir saat ini membutuhkan bantuan bahan pangan, seperti beras, mie instan, makanan siap saji dan air bersih, pakaian dan tenda.

Dari pantuan di lapangan, genangan air di sejumlah titik banjir di Kota Bengkulu, Jumat (2/9/2022) sore, sudah mulai surat dan sebagian rumah warga yang beberapa hari lalu tergenang air, saat ini sudah surut.

Sebagian lagi rumah warga masih terendam banjit, seperti Kelurahan Tanjung Jaya, Sukamerindu, Tanjuang Agung dan beberapa lokasi banjir lainnya di Kota Bengkulu. Warga yang rumah masih tergenang banjir saat ini mengungsi di tenda-tenda yang disiapkan pemda dan BPBD setempat.

Warga berharap hujan lebat tidak lagi menguyur wilayah Bengkulu, sehingga genangan air rumah mereka segera surut dalam waktu dekat. Dengan demikian, mereka bisa kembali ke rumah masing-masing.(min)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.