Bengkulu- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, selama tahun 2022, telah berhasil melayani 9.380 akseptor peserta KB baru. Akseptor tersebut menggunakan berbagai jenis dan metode kontrasepsi modern yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.
Kontrasepsi modern dengan dua metode, yaitu jangka pendek dan jangka panjang serta hormonal dan non hormonal yang terdiri dari sterilisasi perempuan atau MOW, sterilisasi pria atau MOP, spiral/IUD, implan, pil KB, suntik KB, kondom.
Bengkulu Utara sebanyak 603 peserta, Kabupaten Bengkulu Selatan mencapai 2.424 peserta, Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 1.325 peserta, Kota Bengkulu sebanyak 915 akseptor dan Kabupaten Mukomuko sebanyak 889 peserta.
Sementara, di Kabupaten Kaur sebanyak 756 peserta, Kabupaten Seluma sebanyak 259 peserta, Kabupaten Kepahiang 1.313 akseptor, Kabupaten Lebong sebanyak 342 peserta serta terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 554 peserta,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Rusman Efendi melalui Sub Koordinator Data dan Informasi (Datin) BKKBN Bengkulu, Agus Veriansyah Dalimunthe, kepada pewarta, di ruang kerjanya, Kamis, (12/1/2023).
Peserta menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti intra uterine device (IUD) sebanyak 505 peserta, Medis Operatif Wanita (MOW) 459 peserta dan implant sebanyak 2.405 peserta. Dan metode jangka pendek seperti kondom 317, suntik mencapai 4.506 dan pil sebanyak 1.187 peserta, rinci Agus.
Pada dasarnya, katanya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencegah kehamilan. Salah satunya adalah penggunaan alat ko
ntrasepsi yang tepat. Sebagai informasi, alat kontrasepsi terbagi atas dua jenis, yakni kontrasepsi hormonal dan nonhormonal.
Kontrasepsi hormonal melibatkan hormon pada tubuh manusia. Sementara, kontrasepsi nonhormonal tidak melibatkan hormon, tetapi alat bantu.
Kontrasepsi modern terdiri dari jenis hormonal dan non hormonal, kontrasepsi hormonal merupakan alat kontrasepsi yang digunakan sebagai cara mencegah kehamilan yang mengandung hormon.
Alat kontrasepsi hormonal bisa digunakan dalam bentuk pil atau yang biasa disebut sebagai pil KB dan spiral atau yang biasa disebut sebagai intra uterine device (IUD).
Sedangkan kontrasepsi non hormonal adalah kontrasepsi yang tidak mengandung hormon atau dikenal dengan metode penghalang (barrier) untuk mencegah sperma masuk ke dalam vagina yang akan mencegah terjadinya fertilisasi.
Dikatakan Agus, kontrasepsi jangka panjang, terutama intra uterine device IUD) dan implan adalah alat kontrasepsi yang paling aman dan efektif untuk perempuan usia produktif.(irs)