Cegah Stunting, Anggota DPR-RI Kampanye PUP di Kampung KB Pesisir

oleh -246 Dilihat
Anggota Kimisi IX DPR-RI, Elva Hartati didampingi Sekda Kota Bengkulu, Arif Gunadi (kiri) dan Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, Rusman Effendi saat mengkampanyekan pendewasaan usia perkawinan (PUP) dalam penurunan stunting di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu.(Foto HB/Idris)
Anggota Kimisi IX DPR-RI, Elva Hartati didampingi Sekda Kota Bengkulu, Arif Gunadi (kiri) dan Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, Rusman Effendi saat mengkampanyekan pendewasaan usia perkawinan (PUP) dalam penurunan stunting di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu.(Foto HB/Idris)

Bengkulu- Stunting dapat berpotensi bagi keluarga dan masyarakat diberbagai status sosial dan lingkungan. Kali ini pada pekan kedua Oktober 2022, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kampanyekan program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) wilayah pesisir di Kota Bengkulu.

Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan nikah usia anak yang dijadikan salah satu strategi intervensi kekurangan gizi kronis dari sektor hulu. Pasalnya, nikah pada usia muda itu dinilai salah satu faktor penyebab potensi stunting selain dari kekurangan gizi.

Kampanye program percepatan penurunan stunting tersebut, digelar Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Komisi IX DPR-RI dengan menggandeng pemerintah daerah kabupaten dan kota di Bengkulu.

Selain anggota Komisi IX DPR-RI, Elva Hartati juga hadir pada kampanye di Kampung KB Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bengkulu, Arif Gunadi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Rusman Efendi, Kadis DP3APPKB Kota Bengkulu, Dewi Darma, Camat Teluk Segara dan Kelurah Malabero.

Elva Hartati mengatakan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.  “Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir, tetapi, kondisi stunting baru terlihat setelah bayi berusia dua tahun,” kata Elva Hartati, di Bengkulu, Minggu (9/10/2022).

Menurut politisi PDI-P ini, usia nikah idealnya 21 tahun remaja wanita dan 25 tahun bagi remaja pria, karena usia tersebut siap nikah dan hamil. Lingkungan tidak sehat dan sanitasi yang buruk, kata anggota DPR-RI dari dapil Bengkulu ini juga menjadi penyebab stunting. Karena itu, perlunya sosialisasi dini pencegahan stunting kepada masyarakat agar keluarga jadi motor untuk memutus mata rantai risiko potensi stunting.

Ciri umum stunting pada anak dapat terlihat dari perawakan anak yang kerdil saat mencapai usia dua tahun atau lebih pendek daripada anak-anak seusianya. Selain pendek atau kerdil juga badan anak yang mengalami stunting terlihat kurus.

Pencegahan stunting dapat dilakukan melalui intervensi atau pendekatan spesifik dan sensitif. Secara sensitif melalui pemenuhan kebutuhan gizi sejak hamil, pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia enam bulan dan pendampingan ASI eksklusif dengan makanan pendamping ASI sehat.

Elva menambahkan, dalam pencegahan stunting telah dibentuk tim pendamping keluarga (TPK) di seluruh desa dan kelurahan di Provinsi Bengkulu. TPK harus lebih aktif memberikan pendampingan terhadap keluarga, khususnya keluarga yang berpotensi stunting, mulai dari kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui hingga bayi usia dua tahun.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bengkulu, Arif Gunadi mengatakan, pemerintah daerah setempat telah membentuk TPPS, TPK serta adanya program Dapur Sehat Atasi Stunting di wilayah kampung KB. Ia mengharapkan kampanye stunting memberikan kontribusi dalam penurunan prevalensi stunting di Kota Bengkulu sebesar 22,2 persen (SSGI -2021) turun menjadi zero stunting, harap Arif. (irs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.