Bupati Rejang Lebong Wisuda Puluhan Siswa Sekolah Lansia Tangguh

oleh -322 Dilihat
Bupati Rejang Lebong, Syamsul Effendi mewisuda sebanyak 74 orang siswa lanjut usia (Lansia) dari dua sekolah lasia tanggu yang ada di daerah ini. Pendiria sekolah lansia ini untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah warga lansia akibat meningkat usia harapan hidup.(Foto HB/Idris)
Bupati Rejang Lebong, Syamsul Effendi mewisuda sebanyak 74 orang siswa lanjut usia (Lansia) dari dua sekolah lasia tanggu yang ada di daerah ini. Pendiria sekolah lansia ini untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah warga lansia akibat meningkat usia harapan hidup.(Foto HB/Idris)

Bengkulu-Sebanyak 74 orang siswa sekolah lansia tangguh (Selantang) di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu diwisuda. Mereka berasal dari Selatang Tangguh Sehati Desa Dusun Sawah dan Selatang Tangguh Desa Dusun Curup.

Kedua sekolah tangguh ini, dibentuk oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong pada April 2023 lalu dengan jumlah siswa atau peserta didik lanjut usia sebanyak 95 orang peserta didik.Dalam dalam proses pertemuan secara tatap muka setiap bulan dengan menerapkan materi tujuh dimensi lansia tangguh pada pertengahan November 2023 sekolah-sekolah tersebut, mewisudakan sebanyak 74 orang wisudawan/wisudawati.

Wisudawan tersebut berasal dari Selantang Desa Dusun Sawah sebanyak 31 orang dan Selantang Dusun Curup, Kelurahan Dusun Curup sebanyak 43 orang. Demikian diungkapkan Bupati Rejang Lebong, Syamsul Effendi saat melepas puluhan wisudawan/wiudawati, Rabu (22/11/2023).

Acara pelepasan pelajar lansia ini berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Rejang Lebong, Sukowati Kota Curup, Rejang Lebong, Bengkulu. Hadir dalam acara ini, pejabat Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu.

Dari sembilan sekolah lansia di Provinsi Bengkulu, baru terdapat dua sekolah yang telah melepas peserta didiknya dan kedua berada di Kabupaten Rejang Lebong. Sedangkan 7 sekolah lansia lainya belum menelurkan siswanya.

Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi dalam sambutannya mengatakan, keberhasilan pembangunan kesehatan berdampak pada penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian serta peningkatan usia harapan hidup (UHH). Hal ini tergambarkan dari proporsi lansia mencapai mencapai 10,48 persen pada tahun 2022.

Peningkatan persentase jumlah lansia harus disertai dengan upaya mewujudkan lansia yang smart (sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat) tentunya dengan sinergi, kolaborasi dan dukungan dari semua pihak.

Menjawab tantangan tersebut Pemkab Rejang Lebong mengembangkan sekolah lansia. Dikembangkannya program sekolah lansia merupakan salah satu solusi dalam menghadapi ledakan penduduk lansia.

Selain itu, meningkatnya usia harapan hidup masyarakat menjadikan lansia secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.

Hasil pemutakhiran pendataan keluarga (PPK) tahun 2022 jumlah penduduk lanjut usia di Provinsi Bengkulu sebanyak 232.367 jiwa dengan kelompok umur 56 tahun sampai dengan 75 tahun keatas, sedangkan di Rejang Lebong terdapat 29.905 jiwa.

Bupati Syamsul menyebutkan hadirnya lansia yang telah menyelesaikan proses pembelajaran di sekolah tersebut menjadi inspirator dan motivator bagi generasi muda.

“Generasi muda khususnya anak cucu kita agar bercermin kepada sesepuh kita yang tetap semangat untuk belajar,” kata Bupati Rejang Lebong. Adanya sekolah lansia telah memberikan informasi, pelatihan dan permainan edukatif tentang kesehatan, keagamaan, sosial budaya dan kewirausahaan. (mc/min)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.