Warga Miskin di Kabupaten Lebong Capai 13.970 Jiwa

oleh -277 Dilihat
Wagub Bengkulu, Rosjonsyah (ketiga dari kiri) foto bersama Bupati Lebong, Kopli Ansori (kedua dari kiri), Wabup Lebong (paling kanan) dan Sekda, Mustarani Abidin (paling kiri) usai menggelar rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Lebong.(Foto/Ist)
Wagub Bengkulu, Rosjonsyah (ketiga dari kiri) foto bersama Bupati Lebong, Kopli Ansori (kedua dari kiri), Wabup Lebong (paling kanan) dan Sekda, Mustarani Abidin (paling kiri) usai menggelar rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Lebong.(Foto/Ist)

Bengkulu- Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Rosjonsyah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lebong pada hari Rabu (24/8/2022). Dalam kunjungannya, Wagub Rosjonsyah selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Bengkulu, langsung memimpin rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan di kantor Bappeda Kabupaten Lebong.

Wagub Rosjonsyah mengatakan, banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya peningkatan kemiskinan, salah satunya adalah data kemiskinan yang tidak valid. Data kemiskinan bersifat kolektif, maka perlu dilakukan pembaharuan data agar bantuan-bantuan dalam upaya pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran.

Untuk validasi angka kemiskinan tersebut, Wagub Rosjonsyah meminta Pemkab Lebong segera membentuk tim update data dengan melibatkan unsur Bhabinkamtibmas, Babinsa, pemerintahan desa dan petugas Linmas di masing-masing desa.

“Bentuk tim dengan melibatkan banyak unsur yang lebih tahu mana yang kaya mana yang miskin, mana warga yang layak menerima PKH dan mana yang tidak. Nanti hasilnya kita laporkan ke Kemensos,” ujarnya.

Bupati Lebong, Kopli Ansori mengatakan, untuk dapat melaksanakan percepatan pengetasan kemisikinan butuh dukungan semua pihak, termasuk keterlibatan lintas sektor, selain pemerintah serta petugas di lapangan itu sendiri.

Menurut Kopli, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kabupaten Lebong pada 2020, yakni 11,85 persen. Pada tahun 2021 naik menjadi menjadi 12 persen. Sementara, jumlah penduduk miskin ada sebanyak 13.970 jiwa.

Bupati Kopli meminta dukungan penuh Pemprov Bengkulu dalam upaya percepatan menanggulangan kemiskinan yang cukup tinggi. “Adanya perubahan grafik angka kemiskinan ini, salah satunya disebabkan wabah Covid-19. Kita akan lakukan pembenahan khususnya update data dengan dukungan penuh pemerintahan provinsi,” terang Kopli.(mc/min)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.