Pemkot Bengkulu Bantu Alat Laparascopy Rumah Sakit Gading Medika

oleh -372 Dilihat
Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi (paling kanan) foto bersama usia menyerahkan bantuan alat operasi KB Laparascoky kepada pihak Rumah Sakit Gading Medika Bengkulu.(Foto HB/Idris)
Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi (paling kanan) foto bersama usia menyerahkan bantuan alat operasi KB Laparascoky kepada pihak Rumah Sakit Gading Medika Bengkulu.(Foto HB/Idris)

Bengkulu- Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, memberikan bantuan alat kesehatan penunjang peningkatan kualitas pelayanan program Keluarga Berencana (KB) pada rumah sakit (RS) Gading Medika, Bengkulu. Bantuan alat kesehatan tersebut, berupa laparascopy, minilaparatomi serta alat vasektomi tanpa pisau atau dikenal (VTP) KIT.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi kepada salah seorang manejemen RS Gading, Damsi, dan Direktur RS Gading Medika, Tanjung Darmalia, di Bengkulu, Kamis (14/9/2023).

Acara ini dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Bengkulu, Dewi Dharma, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M.Iqbal Apriansyah, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) 8 BKKBN, Zainin.

Direktur RS Gading Medika, Tanjung Darmalia mengatakan, bantuan alat operasi ini merupakan bentuk tindaklanjut kerja sama yang baik kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, DP3APPKB Kota Bengkulu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya pelayanan kontrasepsi peserta KB jangka panjang.

“Kita telah menjalin kerja sama sejak tahun kedua RSGM berdiri (2020) yang telah memberikan pelayanan pemasangan kontrasepsi jangka panjang seperti MOW dan MOP. Sejak tahun pertama kerja sama kita telah melayani sebanyak 107 peserta KB tubektomi,” kata dr. Tunjung Darmalia.

Hal senada diungkapkan Wakil Wali Kota Bengkulu, Deddy Wahyudi. Ia mengatakan, bantuan ini diberikan sebagai wujud dukungan Pemkot Bengkulu, terhadap program pembangunan kependudukan melalui pengaturan jarak kehamilan (KB), baik dukungan untuk mencapai kuantitas maupun kualitas program KB di Bengkulu.

Ia mengharapkan melalui alat bantu pemasangan kontrasepsi yang lebih aman dan praktis itu dapat meningkatkan minat masyarakat, khususnya pasangan usia subur (PUS) untuk menggunakan kontrasepsi yang aman dari kegagalan program KB.

Untuk diketahui manfaat dari penggunaan alat bantu seperti laparascopy bagi pengguna jasa, antara lain, rasa nyeri lebih ringan, karena sayatannya lebih kecil, bedah laparoskopi bisa membuat pasien merasa lebih nyaman, serta teknik bedah ini hanya menimbulkan rasa nyeri ringan, tidak seperti nyeri setelah operasi biasa yang sering kali terasa lebih parah.

Selain itu, proses penyembuhan lebih cepat. Selain nyeri yang bersifat ringan, sayatan kecil yang dibuat selama operasi laparoskopi juga membuat proses pemulihan pasien bisa lebih cepat. Operasi dengan pembedahan terbuka umumnya membutuhkan waktu beberapa minggu untuk pemulihan, sementara bedah laparoskopi biasanya hanya memerlukan waktu sekitar 5 hari.

Minim risiko komplikasi. Teknik laparoskopi diketahui lebih sedikit menimbulkan komplikasi bila dibandingkan dengan teknik bedah lain yang membutuhkan sayatan lebih besar. Selain itu, operasi ini juga berisiko lebih kecil menimbulkan komplikasi, seperti nyeri atau infeksi.

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M.Iqbal Apriansyah,  mengatakan, alat bantu yang disalurkan tersebut merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) BOKB Tahun 2023 di Pemerintah Kota Bengkulu. Bantuan ini disalurkan dalam rangka meningkatkan kualitas program KB yang dapat menumbuhkan minat PUS dalam menggunakan kontrasepsi jenis Medis Operatif Wanita (MOW) atau tubektomi.

Disbutkan hingga Juli 2023 peserta KB baru di Bengkulu mencapai 9.437 akseptor dengan menggunakan berbagai jenis dan metode kotrasepsi. Diantaranya terdapat 2.856 metode jangka panjang dan sebanyak 354 peserta menggunakan kontrasepsi steril wanita alias tubektomi. Tersedianya alat bantu pemasangan kontrasepsi tersebut agar menjadi penunjang keberhasilan program KB khususnya kontrasepsi jangka panjang MOW, demikian Iqbal.(irs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.