Pilwakot 2024, Lima Paslon Perebutkan Kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengulu

oleh -62 Dilihat
Salah satu paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi-Roni Tobing.(Foto/Istimewah)
Salah satu paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi-Roni Tobing.(Foto/Istimewah)

SEBANYAK  lima paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu memperebutkan kursi wali kota dan wakil wali kota pada kontestasi pilkada serentak akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.

Kelima paslon wali kota dan wakil wali kota Bengkulu yang sudah resmi mendaftar di KPU Bengkulu sebagai peserta pilkada serentak 2024, yakni paslon Dedy Wahyudi-Roni Tobing, Dedi Ermansyah-Agita, Dani Hamdani-Sukatno, Beny Suharto-Rizal dan Haryono Gumay-Herlian.

Dari lima paslon wali kota dan wakil wali kota Bengkulu yang sudah mendaftar di KPU Kota Bengkulu, satu paslon di antaranya maju lewat jalur independen, yakni Haryono Gumay-Herlian.

Sedangkan empat paslon lainnya maju melalui jalur partai politik, seperti paslon Dedy Wahyudi-Roni Tobing diusung PDIP dan PAN, paslon Dani Hamdani-Sukatno diusung PKS dan PKB, paslon Dedi Ermansyah-Agita diusung Partai NasDem, Demokrat dan Gerindra, dan Paslon Beny Suharto-Rizal diusung Partai Golkar, Hanura dan partai koalisi lainnya.

Empat palson wali kota dan wakil wali Kota Bengkulu ini akan memperebutkan suara rakyat yang berhak memilih sebanyak 277.010  jiwa. Mata pilih sebanyak ini tersebar di 9 kecamatan di Kota Bengkulu. Mereka berebut mendapatkan dukungan dan simpatik dari masyarakat agar pada pilkada 27 November 2024 mendatang meraih suara terbanyak sehingga menjadi wali kota dan wakil wali kota Bengkulu terpilih.

Dari gelombang suara di masyarakat saat ini, paslon wali kota dan wakil wali kota Dedy Wahyudi- Roni Tobing mendapatkan dukungan kuat. Hal ini terjadi karena Dedy Wahyudi mantan Wakil Wali Kota Bengkulu sudah dikenal luas oleh masyarakat Kota Bengkulu.

Dari hasil survey beberapa lembaga survey yang melakukan survey pilkada di Bengkulu, calon wali kota Dedy Wahyudi mengantongi elektabilitas 56 persen lebih. Sedangkan empat paslon lainnya masih dibawah 15 persen.

Berdasarkan teori dan pengalaman menangani pilkada di Bengkulu, jika seseorang calon pilkada memiliki elektabilitas di atas 50 persen, maka peluang untuk memenangkan pertarungan di pilkada cukup besar.

Meski demikian, paslon lainnya tetap memiliki peluang untuk memenangkan kontestasi pilkada Kota Bengkulu, karena penentuan siapa yang terpilih bergantung pilihan rakyat di bilik suara atau TPS pada 27 November mendatang.

Untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat pada pilkada Bengkulu, masing-masing paslon kini berebut mencari simpatisan dari warga baik dalam bentuk pemasangan baleho, pertemuan silaturahmi dengan masyarakat dan kegiatan politik lainnya.

Diharapkan dengan cara ini, paslon wali kota dan wakil wali Kota Bengkulu, akan mendapat simpatik dan dukungan dari masyarakat, sehingga pada pilkada 27 November mendatang akan meraih suara terbanyak.

Apalagi pilkada sekarang tidak ada istilah dua putaran meski peserta lebih tiga pasang. Paslon yang terbanyak mendapat suara pada 27 November 2024, maka pasangan bersangkutanlah yang akan terpilih menjadi pemenang pilkada tersebut.

Selain melakukan berbagai pertemuan dengan masyarakat, kandidat wali kota dan wakil walik kota Bengkulu juga menawarkan perbagai program jika terpilih menjadi kepala daerah hasil pilkada 27 November ini. Hal ini dilakukan agar masyarakat secara rasional dalam milih pemimpin kota lima tahun kedepan.

Masyarakat Kota Bengkulu cerdas akan memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota 5 tahun kedepan yang dekat dengan masyarakat dan menawarkan program tidak muluk-muluk dan diyakini program tersebut dilaksanakan oleh wali kota terpilih.

Rakyat sudah tidak percaya lagi janji-janji politik manis, tapi setelah terpilih program kerja yang dijanjikan 50 persen saja tidak terealisasi meski masa jabatan hampir habis. Bahkan, ada janji politik sama tidak direalisasikan.

Karena itu, masyarakat Bengkulu harus rasional dalam memilih pemimpin Kota Bengkulu lima tahun ke depan agar tidak kecewa. Tak usaha tergiur dengan money politics, tapi untuk memilih salah satu calon perlu dilihat rekam jejak dan kemampuanya untuk membawa Kota Bengkulu lebih maju.

Jika seseorang calon muncul secara unjuk-unjuk dikhawatirkan tidak mampu merealisasiikan janji politiknya ketika terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu, sehingga masyarakat akan kecewa selama lima tahun.

Pilihlah Wali Kota Bengkulu pada pilkada 2024 sesuai dengan hati nurani dan tidak memilih berdasarkan menerima sesuatu dari kandidat, sehingga tidak akan kecewa pada wali kota terpilih. Ada lima paslon wali kota dan wakil wali kota yang dipilih salah satu oleh warga Kota Bengkulu.

Selama berjuang dan bertarung secara sehat  para  paslon wali  kota dan wakil wali kota Bengkulu, agar pada 27 November 2024 mendatang  mendapat amanah dari rakyat untuk menjadi orang nomor satu dan dua di Bengkulu.

Reporter   :  Usmin

Editor        : M Rareza Rebi Aldo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.