Bengkulu-Pemerintah meluncurkan dan menggaungkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di sejumlah Kampung Keluarga Berkualitas (KB) dalam rangka mendorong peningkatakan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menuju bangsa mandiri.
Kampung KB, bukan kampung keluarga berencana tetapi kampung berkualitas dan lebih menekankan pada makna keluarga yang memiliki kemampuan untuk hidup layak sejahtera.
Guna mencapai tujuan tersebut, telah menjadi kewajiban semua komponen untuk membangun keluarga, masyarakat yang sejahtera dan mandiri sehingga dapat disebut berkualitas. Salah satu indikator keluarga berkualitas adalah keluarga bebas dari stunting alias gagal tumbuh kembang anak baduta.
“Salah satu langkah pencegahan stunting adalah menggelar program Dashat di Kampung KB,” kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zamhari, pada acara implementasi model best practice kampung keluarga berkualitas untuk percepatan penurunan stunting di Bengkulu, Jumat (16//8/2024).
Dijelaskan Zamhari, menu Dashat tidak mesti mewah dan mahal, akan tetapi yang lebih penting sarat dengan kandungan gizi berimbang dan lebih mengutamakan bahan pangan lokal yang dihasilkan warga sekitar baik sayur mayur, ikan, daging ayam.
“Mari mulai gaungkan kembali giat program Dashat dan deteksi dini potensi stunting pada bayi. Di tengah puluhan keluarga sasaran implementasi model best practice. Mulanya, kampung KB ditujukan untuk merevitalisasi program bangga kencana sekaligus percepatan pembangunan wilayah tertinggal berbasis keluarga,” ujarnya.
Saat ini, katanya telah meluaskan isunya menjadi program pembangunan sumber daya manusia. Untuk itu, diharapkan di kampung KB terjadi konvergensi program pembangunan lintas sektor.
Salah satu program yang sedang menjadi tugas BKKBN saat ini adalah program percepatan penurunan stunting. Diharapkan kampung KB yang ada menjadi sarana bersama dalam melaksanakan revitalisasi Program Bangga Kencana di lapangan, termasuk program percepatan penurunan stunting.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja III Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Edi Sofyan mengatakan, implementasi Model Best Practice menyasar 30 keluarga sasaran bayi di bawah dua tahun (Baduta) yang berasal dari warga Kampung KB Kelurahan Lingkar Barat, Kota Bengkulu.
Digelarnya Implementasi model kebijakan hasil studi kasus stunting tersebut, katanya mengingat DASHAT mengintervensi gizi terhadap anak-anak stunting atau yang berisiko stunting yang memberikan dampak yang cukup cepat terhadap upaya penurunan stunting.
Repoter : Eka Agustin
Editor : M Rareza Rebi Aldo