Bengkulu- Rumah sakit pendidikan Universitas Bengkulu (Unub) akan dilengkapi fasilitas alat kesehatan kegempaan, sehingga jika terjadi gempa masih dapat melaksanakan operasi.
“Rumah sakit yang kita dirikan ini memiliki istimewa dengan rumah sakit biasa, karena akan dilengkapi alat keseharan kegempaan. Ini dilakukan karena Bengkulu merupakan salah satu daerah rawan gempa di Tanah Air,” kata Rektor Universitas Bengkulu, Retno Agustina Ekaputri, di Bengkulu, Sabtu (21/12/2024).
Ia mengatakan, dengan dilengkapi alat kesehatan kegempaan, maka meski terjadi gempa petugas masih dapat melakukan kegiatan medis. Ini dilakukan mengingat Bengkulu masuk dalam wilayah rawan dilanda gempa di Tanah Air.
Rumah sakit pendidikan untuk mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Bengkulu tersebut, ditargetkan selesai pada awal tahun 2025 mendatang. Saat ini, realisasi fisik bangunan rumah sakit pendidikan pertama di Bengkulu sekitar 70 persen.
“Kita harapkan pembangunan rumah sakit pendidikan ini dapat diselesaikan sesuai jadwal pada April 2025 mendatang sesuai kontrak kerja dengan perusahaan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya,” ujar Retno.
Rumah sakit pendidikan yang dibiayai Saudi Fund and Development (SFD) ini, setelah pembangunanya selesai April 2025 mendatang, akan segera dilengkapi sejumlah peralatan medis kegempaan, termasuk perekrutan tenaga medis dan non medis yang diperlukan di rumah sakit tersebut.
Dengan demikian, kata Rektor Unib rumah sakit ini dapat disegera difugnsikan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Bengkulu.
Meski demikian, rumah sakit pendidikan ini selain untuk kebutuhan mahasiswa fakultas kedokteran Unib juga melayani kesehatan bagi masyarakat Provinsi Bengkulu. Karena itu, setelah pembangunan gedung selesai langsung dilengkapi peralatan medis.
“Jadi, rumah sakit pendidikan ini tidak hanya untuk kepentingan internal Unib, tapi juga memiliki misi sosial melayani kesehatan bagi warga Provinsi Bengkulu,” ujarnya.
Bangunan gedung induk rumah sakit pendidikan Unib memiliki luas 4.905 meter persegi(M2) dengan daya tampung sebanyak 120 tempat tidur dengan tipe C. Rumah sakit ini juga dilengkapi raboratorium dan pembangunannya sedang dikerjakan bersamaan pembangunan gedung utama rumah sakit tersebut.
Retno Agustina Ekaputri menambahkan, rumah sakit ini sebagai infrastruktur penunjang akademik program studi kedokteran maupun ilmu kesehatan di Unib dengan menyediakan pelayanan dasar serta pelatihan klinis bagi mahasiswa, meningkatkan kualitas lulusan, dan memberikan akses kesehatan bagi masyarakat.
“Jadi, rumah sakit ini memiliki multi fungsi dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Provinsi Bengkulu. Kami berharap semua pihak di Bengkulu dapat memberikan dukungan sehingga pembangunan rumah sakit pendidikan Unib dapat diselesaikan sesuai target April 2025 mendatang,” demikian Retno.
Reporter : Usmin
Editor : M Rareza Rebi Aldo