LAM Jambi dan BMA Bengkulu Dukung Pemprov Buka Akses Jalan Lebong-Merangin

oleh -137 Dilihat
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah memberikan cindra mata kepada Pemngurus LAM Jambi, Zainal Abidin saat menggelar pertemuan di Balai Raya Semarak Bengkulu terkait dukungan membuka koniktivitas Bengkulu-Jambi (Foto/Pemprov Bengkulu)
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah memberikan cindra mata kepada Pemngurus LAM Jambi, Zainal Abidin saat menggelar pertemuan di Balai Raya Semarak Bengkulu terkait dukungan membuka koniktivitas Bengkulu-Jambi (Foto/Pemprov Bengkulu)

Bengkulu-Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi dan Badan Musyawarah Adat (BMA) Bengkulu mendukung rencana Pemprov Bengkulu untuk membuka konektisitas Bengkulu-Jambi melalui jalur darat Kabupaten Lebong-Kabupaten Merangin.

“BMA Bengkulu dan LAM Jambi mendukung penuh rencana Pemprov Bengkulu membuka akses transportasi darat menghubungan Kabupaten Lebong, Bengkulu dengan Kabupaten Merangin, Jambi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kedua kabupaten tersebut,” kata Ketua LAM Jambi Perwakilan Khusus DKI Jakarta, Zainal Abidin.

Hal tersebut dikatakan Zainal usai ramah tamah dan silahturahmi bersama LAM Jambi Perwakilan Khusus DKI Jakarta dengan Gubernur Bengkulu dan BMA Provinsi Bengkulu, serta Masyarakat Adat lainnya, di Balai Raya Semarak Bengkulu, belum lama ini.

Dukungan tersebut disampaikan melalui MoU antara LAM Jambi dan BMA Bengkulu, terutama tentang hutan masyarakat adat yang disampaikan Gubernur Bengkulu, antara Lebong dan Merangin untuk membuka konektivitas,” ujar Zainal Abidin.

Dukungan LAM Jambi dan BMA Bengkulu tersebut terkait izin prinsip pinjam pakai kawasan hutan yang digunakan untuk membuka akses jalan menghubungkan Lebong dan Merangin, karena kawasan tersebut merupakan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan untuk mendapatkan izin ini harus mendapatkan rekomendasi dari UNESCO.

Untuk merealisasikan konektivitas ini, katanya salah satu cara yaitu dengan menurunkan status hutan menjadi hutan masyarakat adat. Untuk mewujudkan ini, ketika LAM Jambi dan BMA Bengkulu mengusulkan hutan tersebut menjadi hutan kawasan adat.

“Nantinya poros tersebut bisa terbangun dan bisa membangun ekonomi tapi kawasan itu tetap terjaga. Maka pada waktu saya MoU dengan Gubernur Jambi dan antara Bappeda Provinsi Bengkulu dan Jambi, harus ada dukungan secara lembaga adat,” kata Gubernur Rohidin.

Sementara itu, studi kebudayaan LAM Jambi Perwakilan Khusus DKI Jakarta ke Provinsi Bengkulu dilaksanakan sejak 15 hingga 17 Juli 2024, dengan berbagai agenda. Di antaranya, kunjungan kebudayaan ke Kabupaten Bengkulu Tengah, Silaturahmi ke Pemprov Bengkulu dan BMA Provinsi Bengkulu sekaligus mengunjungi wisata sejarah Bengkulu serta kunjungan ke Pemda Kota Bengkulu.(min)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.