Program PKK Relevan Cegah Potensi Stunting

oleh -244 Dilihat
Anggota DPR-RI dari Bengkulu, Elva Hartati foto bersama masyarakat Desa Dusi Jabi, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara seusai menyampaikan materi sosialisasi pencegahan stunting di daerah ini.(Foto/Idris)
Anggota DPR-RI dari Bengkulu, Elva Hartati foto bersama masyarakat Desa Dusi Jabi, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara seusai menyampaikan materi sosialisasi pencegahan stunting di daerah ini.(Foto/Idris)

Bengkulu- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Bengkulu Utara, Eko Kurnia Ningsih mrngatakan, program pokok PKK merupakan isu strategis dalam pencegahan potensi risiko terpapar stunting.

Dijelaskan, sepuluh program pokok PKK itu meliputi penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tatalaksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan sehat.

“Didalam program tersebut, amat relevan untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Provinsi Bengkulu, termasuk di Bengkulu Utara,” kata Eko Kurnia Ningsih Mian pada acara kampanye percepatan penurunan stunting bersama anggota Komisi IX DPR-RI, Elva Hartati, di Desa Dusun Jabi, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Rabu, (19/10/2022).

Hadir pada kampanye stunting di desa kampung KB terpencil itu, selain anggota DPR-RI, para pejabat dilingkup Perwakilan BKKBN Bengkulu, Kepala BKKBN Bengkulu, Rusman Efendi, dan aparat kecamatan dan desa setempat. Mereka sangat antusias ikuti kampanye program prioritas nasional tersebut.

Eko Kurnia Ningsih mengajak segenap warga untuk memanfaatkan pekarangan dan lahan kosong dijadikan sebagai media penyedia bahan pangan lokal. “Kita harus giatkan menanam tanaman jenis sayuran, ikan, unggas petelur untuk memenuhi kebutuhan gizi. Semua itu dapat disediakan melalui aktifitas sehari-hari dengan memanfaatkan lahan dan pekarangan,” ujarnya.

Selain pemanfaatan lahan, katanya masih banyak cara lain dalam mencegah munculnya potensi risiko stunting, yaitu dengan merubah perilaku untuk hidup sehat dengan membiasakan menggunakan jamban dan mengonsumsi air bersih.

Sekolahkan Anak

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR-RI, Elva Hartati mengatakan, dalam pencegahan stunting agar orang tua gigih untuk menyekolahkan putra-putrinya. Pasalnya, terjadinya stunting dapat disebabkan oleh pernikahan usia anak. Terjadinya pernikahan usia anak disebabkan anak yang putus sekolah.

“Nikahlah pada usia yang ideal baik dari aspek kesehatan maupun ekonomi, dimana usia ideal untuk menikah itu dianjurkan pada usia 21 tahun bagi remaja putri dan 25 tahun putra,” ujar politisi PDIP ini.

Elva menambahkan, pencegahan stunting harus mendapat dukungan dari segenap komponen masyarakat. Salah satu dukungan untuk menekan kasus stunting di Bengkulu Utara adalah penyiapkan pendidikan anak yang baik, sehingga mereka tidak menikah diusia anak.(irs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.