Bengkulu- Petani kopi di Bengkulu sambut gembira menjelang musim panen tahun ini, karena harga komiditas perkebunan ini masih tinggi ditingkat petani mencapai Rp 50.000 hingga 60.000/kg
Bahkan harga biji kopi kering kualitas I jenis Green Bean Arabica tembus Rp 125.000/kg dan kopi jenis Rabusta berkisar Rp 90.000/kg. Harga kopi petik asal di Bengkulu, masih bertahan Rp 60.000/kg.
“Alhamdulillah harga kopi menjelang musim panen raya tahun ini masih bertahan dikisaran Rp 50.000-Rp 60.000/kg, sehingga pendapatan petani dari hasil panen semakin membaik,” kata Hasan (44), petani kopi asal Lintang Empat Lawang, Provinsi Sumsel, di Bengkulu, Senin (13/1/2025).
Ia mengatakan, petani kopi di Bengkulu dan Empat Lawang, Sumsel semakin gembira menyambut datang musim panen di perkirakan pada bulan Maret 2025 mendatang, selain harganya masih tinggi juga buah kopi tahun ini lebih bagus dari tahun lalu.
“Buah kopi petani tahun ini lebat dan tidak ada yang rontok akibat hujan, sehingga diperkirakan hasil panen pada musim kali ini akan meningkat dari tahun lalu. Kita berharap harga kopi biji panen asal saat panen raya harga minimal bertahan dikisaran Rp 50.000/kg,” ujarnya.
Dengan harga biji tersebut, pendapatan petani kopi di Bengkulu dan Empat Lawang akan meningkat dari tahun lalu, sehingga kesejahteraan petani kopi akan semakin baik di masa mendatang.
“Sekarang buah kopi petani sudah ada yang mulai masak, tapi belum merata. Diperkirakan musim panen akan tiba pada akhir Februari dan panen raya diperkirakan pada April mendatang,” ujar Supardi (48), petani kopi lainnya.
Sementara itu, Sub Koordinator Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan Bidang Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Yuhan Syahmeri mengungkapkan, tingginya harga kopi ini dipengaruhi oleh peningkatan kualitas hasil panen. Para petani telah menjaga kualitas buah kopi yang dipetik, terutama dengan memprioritaskan petik merah.
“Harga biji kopi tahun ini masih tinggi, terutama untuk jenis Green Bean Arabica yang mencapai Rp 125.000/kg dan kopi jenis Rabusta petik merah harganya dipatok Rp 90.000/kg dan petik asal Rp 60.000/kg.
Dijelaskan, produksi hasil panen kopi tertinggi di Bengkulu, saat ini berada di Kabupaten Rejang Lebong. Rata-rata hasil panen 7,5 kwintal sampai 1 ton/hektare untuk Robusta dan 6,4 kwintal/hektare untuk kopi jenis Arabica.
Meningkatkanya harga kopi biji di Bengkulu juga diikuti kenaikan harga kopi bubuk. Di beberapa pasar tradisional di Kota Bengkulu harga kopi bubuk Rabusta premium Rp 190.000/kg, dan kopi Rabusta asalan Rp 120.000/kg, serta harga kopi bubuk Arabica jenis premium mencapai Rp 250.000/kg.
Untuk saat ini, harga kopi bubuk jenis Rabusta dan Arabica di Bengkulu, masih stabil. Hal ini terjadi karena permintaan kopi bubuk dari masyarakat atau konsumen masih normal dan tidak ada lonjakan.
“Saat ini, harga kopi bubuk ditingkat pedagang pengecer untuk Rabusta dan Arabica masih stabil, karena permintaan dari konsumen sampai sekarang tidak ada lonjokan dan stoknya di pedagang setempat cukup banyak meski belum masuk musim panen raya kopi,” ujar Yunan.
Dinas TPHP Bengkulu mengimbau para petani kopi di Bengkulu, agar tetap menjaga kualitas hasil panen, sehingga harganya ketika dijual tetap tinggi.
Reporter : Usmin
Editor : M Rareza Rebi Aldo