Bengkulu- Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, mengajak Forum RT/RW di Kota Bengkulu, untuk mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah disemberang tempat. Hal ini dilakukan agar sampah-sampah yang diproduksi setiap hari tidak dibuang disembarang tempat, tapi dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang ada di daerah ini.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi dalam diskusi singkat tentang mengatasi sampah di daerah ini, bertempat di sebuah hotel di Kota Bengkulu, pekan lalu.
Acara diskusi singkat ini, dihadari para camat, Ketua Forum RT/RW, Ketua Forum LPM, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Asisten II, aktivis lingkungan dan mahasiswa.
Dedy Wahyudi mengharapkan Forum RT/RW dan Forum LPM lebih berperan aktif mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah disembarang tempat, serta membentuk kelompok mengangkut sampah yang diproduksi masyarakat di masing-masing RT/RW untuk diangkut ke TPA Air Sebakul.
Dengan demikian, sampah yang diproduksi masyarakat setiap hari tidak dibuang disembarang tempat, sehingga Kota Bengkulu, menjadi bersih dan indah.
Untuk memperlacar pengangkutan sampah di masing-masing RT/RW, masyatakat diminta secara sadar membayar iuran kepada kelompok mengangkut sampah di RT setempat. Sedangkan besaran iuran sampah yang harus dibayar masyarakat setiap bulan dipersilakan RT/RW dan LMP setempat untuk membicarakan dengan masyarakat setempat.
“Saya kira kalau iuran sampah ditarik kelompok pengangkut sampah di masing-masing RT/RW atau LPM sebesar Rp 15.000-Rp 20.000 per rumah atau KK setiap bulannya tidak keberatan. Namun, hal ini harus dibicarakan dengan masyarakat agar tidak menimbulkan masalah di lapangan,” ujarnya.
Dedy mengakui, jika pengangkutan sampah di Kota Bengkulu, diserahkan sepenuhnya kepada petugas sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, tidak akan terlayani dengan baik. Alasanya, selain produksi sampah terus meningkat juga petugas pengangkut sampah dan armada yang tersedia sangat terbatas.
Karena itu, Pemkot Bengkulu meminta Forum RT/RW dan LPM Kota Bengkulu, untuk membantu mengatasi permasalah sampah di daerah ini. “Diyakini jika setiap RT/RW di Kota Bengkulu, sudah ada kelompok pengangkut sampah dan warga bersedia membayar iuran sampah, maka tidak ada lagi sampah yang dibuang masyarakat disembarang tempat, seperti banyak ditemukan selama ini,” ujarnya.
Wawali Dedy Wahyudi juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah disiring. Sebab, jika siring dipenuhi sampah maka air tidak dapat mengalir dengan lancar, sehingga jika turun hujan lebat cukup lama, akan menyebabkan beberapa titik di Kota Bengkulu tergenang banjir.
“Saya mengimbau masyarakat Kota Bengkulu, agar tidak membuang sampah rumah tangga ke siring yang ada di sekitarnya, karena dapat menyebabkan terjadi banjir bila hujan lebat. Buang sampah ditempat yang di sediakan sehingga siring tidak digenangi sampah,” ujarnya.
Tidak Berjalan
Sementara itu, Ketua Forum LPM Kota Bengkulu, M Sis Rahman mengatakan, sebenarnya masalah pengangkutan sampah di RT/RW sudah dibahas sejak lama, tapi tidak bisa berjalan sesuai harapan. Alasanya, selain armada pengangkutan sampah di RT/RT belum tersedia juga warga tidak bersedia membayar uang iuran sampah setiap bulannya.
Meskipun ada warga yang bersedia membayar iuran sampah, tapi jumlahnya di setiap RT/RW sangat sedikit, sehingga uang yang terkumpul tidak mampu membayar petugas pengangkut sampah di rumah-rumah warga.
Untuk itu, pihaknya akan kembali membicarakan masakah ini dengan pengurus LMP se-Kota Bengkulu dalam waktu dekat, sehingga persoalan sampah di masing-masing RT/RT dapat teratasi dengan baik.
Hal senada diungkapkan aktivitas lingkungan, Firmansyah. Ia mengatakan, masalah persoalan sampah di Kota Bengkulu, sampai hari ini belum dapat teratasi oleh pemkot setempat, karena selain armada dan petugas mengangkut sampah terbatas juga kesadaran masyarakat untuk membuat sampah ke TPA atau bak sampah yang telah siapkan masih rendah.
Karena itu, masih banyak kita jumpai tumpukan sampah di sudut-sudut Kota Bengkulu, yang dibuang masyarakat secara sembarangan. Hal ini sangat mengganggu keindahan kota ini.
Selain itu, sampai hari ini masih banyak masyarakat membuang sampah ke siring-siring yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Hal ini menyebabkan siring di Kota Bengkulu, dipunuhi sampah rumah tangga.
Kondisi ini, kata wartawan kompas.com menyebabkan air siring tidak mengalir dengan baik, sehingga jika hujan lebat turun di Kota Bengkulu, berlangsung cukup akan menyebabkan beberapa titik di daerah ini tergenang banjir.
“Ini menjadi tanggungjawab kita bersama untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke siring yang ada di Kota Bengkulu, sehingga daerah ini tidak menjadi langganan banjir pada musim hujan,” ujarnya.(min)