Tekan Stunting, BKKBN Bengkulu Gelar Orientasi Peningkatan Kapasitas Pendamping Ibu Hamil

oleh -193 Dilihat
Plt Kepala BKKBN Bengkulu, Iqbal Apriansyah memberikan sambutan pada acara Orientasi Peningkatan Kapasitas Pendampinh Ibu Hamil dalam rangka mempercepat penurunan kasus stunting di Bengkulu.(Foto HB/Idris)
Plt Kepala BKKBN Bengkulu, Iqbal Apriansyah memberikan sambutan pada acara Orientasi Peningkatan Kapasitas Pendampinh Ibu Hamil dalam rangka mempercepat penurunan kasus stunting di Bengkulu.(Foto HB/Idris)

Bengkulu-Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, menggelar orientasi peningkatan kapasitas pendamping ibu hamil dan pasca salin dalam rangka mempercepat penurunan kasus stunting di daerah ini.

Kegiatan orientasi ini hadiri sebanyak 35 orang peserta, terdiri dari unsur mitra kerja di antaranya bidan, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) KB, dinas kesehatan kabupaten dan kota di Bengkulu, serta mitra kerja DP3APPKB Provinsi Bengkulu. Melalui orientasi ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen stakeholder dan mitra kerja terkait dalam pendampingan ibu hamil dan pasca salin tentang stunting.

Sedangkan tujuan digelarnya pertemuan ini dalam rangka meningkatkan koordinasi dan kerja sama dalam penyelenggaraan pendampingan ibu hamil di Bengkulu, kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M.Iqbal Apriansyah saat membuka orientasi pendampingan pekan ini.

Iqbal mengatakan, pelaksanaan program percepatan penurunan stunting, salah satu strategi BKKBN adalah melakukan pendampingan berantai terhadap calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan bayi baru lahir hingga usia dua tahun.

Konsep pendampingan ibu hamil yang dikembangkan adalah dengan menggunakan tenaga mitra yang ada yang menjadi petugas ditengah masyarakat. Tim pendamping ibu hamil dan ibu pasca persalinan adalah bidan, pkk dan kader KB yang tergabung dalam tim pendamping keluarga (TPK) .

Pendampingan kepada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, pasca lahir dan ibu menyusui agar anak dapat tumbuh dengan sehat serta terhindar dari risiko stunting.

“Memastikan ibu hamil minum tablet tambah darah selama hamil minimal 90 hari, memastikan memeriksa kehamilan minimum 6 kali selama kehamilan, memastikan kenaikan berat badan selama kehamilan, meyakinkan ibu hamil mengkonsumsi gizi seimbang dan beragam, menyarankan untuk istirahat yang cukup.

Sementara tujuan pendampingan ibu pasca salin adalah ibu yang telah melahirkan agar menggunakan alat kontrasepsi terpilih hingga setahun pasca melahirkan sampai jarak ideal dengan kehamilan berikutnya. Memastikan KB Pascasalin, ASI Eksklusif, imunisasi, asupan gizi yang cukup bagi ibu menyusui, serta tidak ada komplikasi masa nifas.

Pendampingan ibu hamil dan ibu pasca salin ini memerlukan strategi komprehenshif dalam mencapai target yang telah ditetapkan ataupun dibutuhkan, diantaranya dukungan kebijakan di daerah, kesiapan fasilitas dalam pelayanan KB pasca salin, petunjuk teknis pelaksanaan bagi petugas lini lapangan serta kemampuan tenaga lini lapangan dalam menggerakkan dan mendampingi masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlunya pemerintah daerah mendapatkan fasilitasi dan pembinaan pendampingan ibu hamil dan ibu pasca persalinan melalui intensifikasi pendampingan ibu hamil dan ibu pasca persalinan sehingga stunting dapat diturunkan dan dicegah, ujarnya. (irs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.