Bengkulu- Pelaku ekonomi kecil dan menengah (UMK) yang tergabung dalam kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor (UPPKA) di Kabupaten Kepahiang, dan Rejang Lebong, akhir Agustus 2022 ini mendapat bantuan alat teknologi tepat guna (ATTG) sebagai sarana peningkatan produktivitas kelompok ekonomi peserta KB .
Pelaku ekonomi mikro di Kabupaten Kepahiang yang mendapat bantuan ATTG tercatat sebanyak 4 kelompok UPPKA, yakni kelompok UPPKA Kampung KB Desa Taba Padang, Kampung KB Desa Batu Ampar, Desa Babakan Bogor dan Kampng KB Desa Bukit Menyan. Sementara, di Kabupaten Rejang Lebong kelompok UPPKA yang mendapat bantuan sama, yakni Kampung KB Desa Sumber Rejo Transad, Desa Karang Jaya, Sindang Jaya dan Kampung KB Desa Taba Tinggi.
Alat bantu produksi tersebut, berupa mesin pengguling bumbu, mesin cutting sticker, oven, mesin pengering makanan (spiner), blender, kompor gas, mixer, mesin giling mie, tabung gas, timbangan, penggiling bubuk serta wajan, kata Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK), BKKBN Provinsi Bengkulu, Edi Sofyan kepada pewarta usai penyerahan ATTG kepada kelompok UPPKA di Kantor DP3APPKB Kabupaten Kepahiang, Jumat, (26/8/2022) lalu.
Edi Sofyan mengatakan, disalurkannya bantuan tersebut untuk menumbuh kembangkan usaha kelompok UPPKA, agar mendorong produksi usaha kelompok peserta KB dalam meningkatkan ekonomi keluarga.
Selain itu, bantuan tersebut diharapkan dapat mengembangkan anggota kelompok baik ekonomi maupun meningkatkan keterampilan kelompok. Dengan bantuan alat ini, diharapkan dapat menumbuhkan jumlah anggota sehingga dapat berkembang dan meningkatkanya keluarga akseptor yang lain.
Dengan demikian, nantinya jumlah kelompok UPPKA dapat bertambah dan berkembang baik dari aspek kualitas maupun kuantitas. Untuk mengetahui perkembangan atau progres usaha, kelompok pelaku ekonomi tersebut, dapat membuat laporan keuangan usaha. “Manfaatkan tenaga pendamping yang ada disetiap instansi, BUMDes,” tandas Edi Sofyan.
Tunjang Produksi
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak(DPPKBP3A) Kabupaten Kepahiang, Linda Rospita dalam sambutanya mengatakan, diberikannya bantuan alat penunjang produksi itu, berdasarkan usulan dan menyesuaikan kebutuhan kelompok dan keperluan produksi.
Alat tersebut, diharapkan dapat digunakan secara kelompok bukan untuk perorangan. Dengan demikian, dapat bermanfaat untuk menunjang produksi kelompok usaha, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi kelompok keluarga akseptor KB.
UPPKA di daerah ini dengan beragam jenis produksi diminta untuk terus mengembangkan keterampilan, serta kemampuan dalam menghadapi persaingan di tengah kemajuan teknologi. Selain kemasan yang menarik juga diperlukan keterampilan menggunakan jaringan pemasaran melalui online.
Kelompok UPPKA Kampung KB Desa Babakan Bogor, terus mengembangkan jenis produksi, selain kopi bubuk asli yang telah merambah pasar luar Bengkulu. Kini sejak tiga tahun lalu kelompok pelaku ekonomi mikro tersebut, kembangkan produksi peyek daun kopi muda, stake lemeah dan stake rebung.
Dewi (52), Ketua Kelompok UPPKA Babakan Bogor menyebutkan, untuk menunjang keberlangsungan usaha kelompoknya telah memproduksi kuliner beberapa jenis stake yang dibuat dari bahan bakunya unji atau kecombrang dan juga rebung, daun kpi muda.
Hasil produksi kelompok keluarga peserta KB sebanyak 10 orang itu telah menyasar pasar luar Kabupaten Kepahiang, yaitu pasar Lubuk Linggau dan Kota Bengkulu. Dengan adanya bantuan alat dari BKKBN untuk meningkatkan hasil produksi diyakini akan menunbuhkan jumlah kelompok dan anggota pelaku ekonomi miktra di daerah itu, demikian Dewi.(rs/min)