Hewan Ternak Lepas Bebas, Pemkot Bengkulu Dinilai “Buta Tuli”

oleh -230 Dilihat
Sejak belasan tahun warga Komplek Perumahan Puri, Kecamatan Kampung Melayu diresahkan atas berkeliaran secara bebas ternak kerbau masyarakat di daerah tersebut. Hewan ternak ini tidak hanya mengganggu lalu lintas juga merusak tanaman milik masyarakat setempat. Masalah ini sudah dilaporkan ke Pemkot Bengkulu, tapi sampai sekarangg tidak respon.(Foto HB/Idris)
Sejak belasan tahun warga Komplek Perumahan Puri, Kecamatan Kampung Melayu diresahkan atas berkeliaran secara bebas ternak kerbau masyarakat di daerah tersebut. Hewan ternak ini tidak hanya mengganggu lalu lintas juga merusak tanaman milik masyarakat setempat. Masalah ini sudah dilaporkan ke Pemkot Bengkulu, tapi sampai sekarangg tidak respon.(Foto HB/Idris)

Bengkulu – Warga Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, kerap mengeluhkan puluhan hewan ternak kerbau milik warga berkeliaran bebas di wilayah ini. Kerbau-kerbau di Kampung Melayu sejak beberapa tahun ini berkeliaran bebas baik di jalan raya akses Pelabuhan Pulau Baai maupun masuk melenggang di lingkungan permukiman masyarakat.

Pemandangan itu terjadi di Jalan Raya RE Martadinata hingga masuk bebas di lingkung”an perumahan dalam Kota Bengkulu. Atas hal tersebut, warga sekitar dan pengguna jalan raya merasa terganggu akibat hewan ternak kerbau berkeliaran bebas tersebut.

Hewan ternak tersebut tidak hanya mengganggu kenyamanan para pengendara di Jalan Raya RE Martidinata dan sekitarnya, tapi juga merusak tanaman milik warga sekitar perumahan Puri Lestari, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Keluhan tersebut diungkapkan EW (51), salah seorang warga Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu saat ditanya pewarta di Kelurahan Kandang, Selasa, (24/1/2023).

Ia mengatakan, sejak beberapa tahun lalu kerbau milik warga tersebut telah mengganggu kenyamanan. Warga setempat melalu ketua rukun tetangga (RT) dan RW telah menyampaikan keluhan.

Warga melalui RT dan RW telah melaporkan untuk disampaikan ke pihak kelurahan dan kecamatan setempat untuk ikut peduli. Namun hingga tahun 2023 ini belum ada respon dari semua unsur pemerintahan kota. Dengan tidak ada respon, warga dinilai Pemerintah Kota Bengkulu telah “buta dan tuli” karena tidak mendengar keluhan warga atas berkeliaran hewan kerbau di permukiman masyarakat dan jalan raya di wilayah tersebut.

Warga merasa prihatin kondisi kota yang acap menerima penghargaan kota bersih dengan piala Adipura ini atas berkeliaran hewan ternak kerbau pada siang hari dan menganggu kenyamanan para pengguna jalan raya di wilayah tersebut.

Dia harap, Pemerintah Kota Bengkulu untuk memperhatikan keluhanan warga. Ada apa dengan hal itu sehingga pemerintah enggan menanggapi, apakah kerbau tersebut miliki unsur pemerintahan, tanya dia curiga.

Ketua RW 03 Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Satroman kepada wartawan di Bengkulu belum lama ini membenarkan bahwa peristiwa tersebut telah dikeluhkan warga. Terhadap hal tersebut, pihaknya telah melayangkan surat kepada pemerintahan kelurahan sejak tahun lalu. Namun, hingga saat ini tidak direspon baik dari kelurahan maupun kecamatan.

Ia mengimbau warga untuk tidak bertindak lebih dahulu, mengingat hal tersebut, telah dilaporkan kepada pemerintah Kota Bengkulu. “Kita menunggu respon pemerintah dahulu, apa bentuk perhatian pemerintah atas keluhan warga tersebut,” pintanya.(irs)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.