Baksos KB di Bengkulu Layani Ratusan MKJP

oleh -232 Dilihat
Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Rusman Efendi foto bersama petugas kesehatan pada acara bakti sosial (Baksos) KB di Rumah Sakit Gading Medika (RSGM) Kota Bengkulu.(Foto HB/Idris)
Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Rusman Efendi foto bersama petugas kesehatan pada acara bakti sosial (Baksos) KB di Rumah Sakit Gading Medika (RSGM) Kota Bengkulu.(Foto HB/Idris)

Bengkulu-Bakti sosial program keluarga berencana (KB) 2023 di Provinsi Bengkulu, melayani ratusan akseptor dengan metode kontrasepsi jangka panjang yakni Medis Operatif Wanita (MOW), Medis Operatif Pria (MOP), intera uterine device (IUD) dan implan.

Terdapat peserta MOW sebanyak 19 akseptor, MOP dengan peserta satu orang, IUD sebanyak 142 peserta dan implan mencapai 762 akseptor, kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Rusman Efendi, kepada pewarta di kantornya, Selasa, (24/1/2023).

“Pada baksos KB 2023, BKKBN bekerja sama dengan pemerintah daerah telah melayani sebanyak 924 akseptor dengan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang,” ujarnya.

Pelayanan KB tersebut berlangsung selama tiga hari sejak 16-18 Januari 2023, dilaksanakan di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. Dengan sasaran agar meningkatkan kuantitas KB metode jangka panjang serta menekan terjadinya kegagalan KB dan kehamilan yang tidak diinginkan.

Selain sebagai upaya meningkatkan kualitas program KB melalui MKJP, baksos awal tahun ini bertujuan untuk meningkatkan capaian pelayanan KB dalam percepatan penurunan stunting dan optimalisasi penyerapan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Dana BOKB Tahun 2022 yang ada di kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

“Kita akan memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya kepada masyarakat agar mencegah terjadinya putus pakai kontrasepsi,” tambah Rusman.

Melalui baksos KB, Rusman berharap mampu meningkatkan kesertaan ber-KB dan menurunkan angka unmet need atau PUS yang tidak terlayani di Bengkulu.

Pada 2022 target pemerintah provinsi terhadap angka yang tidak terlayani sebesar 11,91 persen. Dan target MKJP pada 2022, IUD sebanyak 3.318 peserta, MOW sebanyak 326, MOP 15 peserta, dan implan mencapai 6.108 akseptor.

Pada puncak baksos (18/1/2023), kita telah meninjau langsung di beberapa titik pelayanan di Kota Bengkulu. Dari kunjungan kerja tersebut dapat diketahui bahwa program KB sangat diminati PUS. Hal itu dilihat dengan ramainya PUS yang mendapat pelayanan KB di Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu.

Ia menambahkan, target atau sasaran kerja program Bangga Kencana tahun lalu dengan angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) untuk Provinsi Bengkulu adalah 2,05 rata-rata anak per wanita. Target terhadap angka prevalensi kontrsepsi modern atau modern contracevtive prevalensi rate (mCPR) sebesar 67,76 persen. (irs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.