, , , , , ,

Cegah Stunting, Pemkot Bengkulu Sediakan Bahan Pangan Bergizi Tinggi

oleh -134 Dilihat
BKKBN Bengkulu bersama mitra kerja melakukan sosialisasi stuntung (Foto HB/Idris)
BKKBN Bengkulu bersama mitra kerja melakukan sosialisasi stuntung (Foto HB/Idris)

Bengkulu-Asisten II Pemkot Bengkulu, Sehmi mengatakan, untuk menekan kasus stunting pemkot setempat tidak hanya sosialisasi saja, tapi membantu keluarga berpotensi stunting dengan makanan asupan bergizi tinggi.

“Kita dalam menekan kasus stunting di Kota Bengkulu, tidak hanya sebatas sosialisasi saja, tapi melakukan bukti nyata dengan membantu masyarakat kurang mampu dengan makanan bergizi tinggi agar anak mereka bebas stunting,” kata Sehmi, di Bengkulu, Jumat (22/3/2024).

Ia mengatakan, balita terpapar stunting kurang mendapat asupan gizi yang tinggi, sehingga menyebabkan balita bersangkutan kekurangan gizi. Kondisi ini membuat mereka tumbuh menjadi kerdil alias gagal tumbuh.

Karena itu, untuk menekan kasus stunting di daerah ini tidak cukup hanya melakukan sosialisasi saja ke masyarakat, tapi harus ada kerja nyata dengan membantu keluarga berpotensi stunting berupa bahan pangan bergizi tinggi.

“Insya Allah jika bantuan bahan pangan bergizi tinggi rutin diberikan kepada keluarga berpotensi stunting, maka ke depan kasus stunting di Kota Bengkulu tidak ada lagi alias zero,” ujar mantan Camat Selebar ini.

Selain melakukan bantuan bahan pangan bergizi tinggi kepada keluarga berpotensi stunting, Pemkot Bengkulu dalam menekan kasus stunting juga melakukan pengendalian inflasi terhadap bahan kebutuhan pokok (sembako) di daerah.

Soalnya, jika harga bahan pangan tinggi, maka masyarakat kecil kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gizi balitanya, sehingga balita mereka terancam terpapar stunting.

Karena itu, pengendalian tingkat inflasi ada korelasinya dengan pencegahan stunting. Pasalnya, jika inflasi tinggi maka daya beli masyarakat terhadap bahan pangan menjadi rendah.

Menyikapi ini, Pemkot Bengkulu melalui OPD terkait mengambil langkah-langkah efektif untuk mengendalikan inflasi, salah satunya melakukan operasi pasar murah bahan pangan, dan membuka toko sembako serba ada dengan harga terjangkau.

Upaya yang dilakukan Pemkot Bengkulu, kata mantan Kepala Diknas Kota Bengkulu ini, kebutuhan bahan pangan masyarakat menengah kebawa dapat di atasi dengan baik, sehingga kasus balita terpapar stunting tidak ditemukan di daerah ini.

“Kami yakin jika masyarakat Kota Bengkulu mampu membeli bahan pangan sesuai kebutuhannya, maka kebutuhan akan gizi anaknya dapat terpenuhi dengan baik, sehingga anak balitanya akan selamat dari ancaman stunting,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Zamhari. Ia mengatakan, untuk mengatasi stunting harus dilakukan kaloborasi antara pemprov, pemkab, pemkot dan BKKBN daerah ini.

Tanpa ada kerja sama atau kalobarasi maka program penurunan stunting di Provinsi Bengkulu, tidak akan berjalan baik. Sebab, kalau hanya mengandalkan BKKBN sendiri sulit rasanya untuk menghilangkan kasus stunting di Bengkulu.

Karena itu, kerja sama yang sudah terbangun selama ini, antara BKKBN dan seluruh stakeholder di Provinsi Bengkulu terus dipertahankan.

Bahkan, ditingkatkan lagi sehingga kedepan, Bengkulu bebas dari kasus stunting lagi dari yang sudah dicapai selama ini. Dengan demikian, kualitas sumber daya manusia (SDM) anak muda Indonesia pada 2045 nanti benar-benar dapat bersaing di dunia internasional.(mc/min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.