Bengkulu- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu bersama 19 UMKM binaan Bank Indonesia menggelar talkshow bertajuk “Ekosistem dan Potensi Ekspor Bengkulu.” Acara yang dilaksanakan di Bencollen Indah Mall (BIM) ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan memperluas akses pasar bagi produk-produk unggulan, seperti kopi dan teh di Provinsi Bengkulu.
Talkshow ini dihadiri pengusaha, akademisi, serta perwakilan dari pemerintah daerah bersama-sama membahas peluang dan tantangan dalam mengembangkan ekosistem bisnis yang mendukung ekspor kopi sebagai produk unggulan Provinsi Bengkulu.
Diskusi difokuskan pada penguatan ekosistem bisnis lokal agar mampu bersaing di pasar internasional. Selain itu, produk-produk potensial di Bengkulu, seperti kopi, karet, dan produk perikanan, diidentifikasi sebagai komoditas dengan peluang ekspor tinggi.
Provinsi Bengkulu sebenarnya memiliki kekayaan alam dan sumber daya manusia yang besar. Namun, diperlukan kerja sama yang lebih erat antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk mengoptimalkan potensi tersebut.
Salah satu pembicara dalam acara ini, Ian Wardi, CEO dari CV Binuang Sakti Perkasa sekaligus guarantor untuk produk-produk UMKM binaan BI, menyampaikan tujuan utamanya adalah mendorong produk-produk UMKM Bengkulu untuk tembus pasar dunia.
“Bengkulu memiliki beberapa komoditas unggulan, seperti kopi, teh, dan berbagai komoditas lainnya,” ujar Ian Wardi, d Bengkulu, Sabtu (31/8/2024).
Ia berharap melalui event ini, produk UMKM di Bengkulu tidak hanya berkembang di dalam negeri tetapi juga bisa menembus pasar internasional.
“Potensi SDA UMKM di Bengkulu sudah terlihat karena teman-teman UMKM mampu menciptakan produk inovatif. Saya yakin mereka juga dapat membangun branding yang lebih kuat,” tambah Ian.
Ia juga optimistis bahwa produk UMKM Bengkulu akan cepat diserap pasar.
Salah satu topik penting dalam talkshow ini adalah penguatan sektor kopi Bengkulu. Kopi Bengkulu, khususnya robusta, dikenal memiliki kualitas baik dan telah diekspor ke beberapa negara. Namun, skala ekspornya masih perlu ditingkatkan.
Para pembicara menekankan pentingnya peningkatan kualitas produksi, pengolahan pasca-panen, serta strategi branding yang kuat untuk meningkatkan daya saing kopi Bengkulu di pasar internasional.
Talkshow ini juga menyoroti pentingnya teknologi dan digitalisasi dalam memperluas jangkauan pasar ekspor. Dengan memanfaatkan e-commerce dan platform digital lainnya, produk-produk Bengkulu dapat lebih mudah diakses oleh konsumen global. Teknologi dianggap sebagai kunci untuk membuka pasar baru.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta dapat berdialog langsung dengan narasumber mengenai berbagai aspek teknis terkait ekspor.
Para pelaku usaha yang hadir pun menyatakan antusiasme mereka untuk mengejar peluang ekspor lebih aktif, serta berharap akan lebih banyak program pendukung dari pemerintah dan sektor swasta.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan Bengkulu semakin dikenal di pasar global, dan produk-produk unggulannya dapat semakin berkontribusi pada perekonomian nasional melalui ekspor.
Reporter : Usmin
Editor : M Rareza Rebi Aldo