Bengkulu- Bantuan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk nelayan tradisional di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, masih menunggu pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2022 oleh DPRD setempat.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kaur, Misralman, di Kaur, Kamis (6/10/2022) mengatakan, pihaknya sudah mengususulkan pemberian bantuan BBM kepada nelayan tradisional daerah ini APBD-P tahun 2022. Namun, bantuan tersebut belum bisa direalisasikan karena APBD-P belum disahkan DPRD Kaur.
Bahkan, Dinas Perikanan Kaur, sudah menggelar rakor terkait rencana penyaluran dan pengawasan distribusi BBM bagi nelayan di kabupaten pemekaran dari Bengkulu Selatan ini.
“Kita sudah menyelesaikan pendataan terhadap nelayan yang akan mendapat bantuan BBM tersebut. Mulai dari jumlah nelayan yang beroperasi, jumlah armada kapal nelayan, serta kondisi nelayan yang akan menerima bantuan,” katanya seperti dilansir RRI.CO.ID.
Hal ini dilakukan agar nelayan yang sudah mendapat bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah tidak akan menerima bantuan subsidi BBM. Pasalnya, bantuan BBM ini khusus diperuntukan bagi nelayan kurang mampu yang sama sekali belum mendapatkan bansos dari pemerintah, seperti BLT, PKH dan BPNT.
“Untuk bantuan BBM ini, tinggal munggu ketuk palu pengesahan APBD-P Kaur 2022 oleh DPRD. Jika sudah disahkan bantuan BBM ini langsung kita salurkan kepada nelayan yang berhak menerima sesuai hasil pendataan yang kita laksanakan sebelumnya,” ujarnya.
Misralman mengatakan, meskipun bantuan BBM nelayan ini masih menunggu pengesahan APBD-P oleh DPRD Kaur, tapi pihaknya sudah menyiapkan teknis penyaluran bantuan agar mudah diterima nelayan. Rencananya bantuan tersebut, akan disalurkan melalui kelompok nelayan, sehingga ketika APBD-P sudah disahkan DPRD Kaur, maka bantuan BBM segera disalurkan kepada nelayan daerah ini,” ujarnya.(min)