Bengkulu- Sejak dua pekan ini persedian gas elpiji subsidi ukuran 3 kg di pangkalan dalam Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, terbatas. Akibatnya, masyarakat untuk membeli bahan bakar bersih subsidi ini di setiap pangkalan harus ikut antrean panjang.
“Saya lebih dari dua jam Pak antre di pangkalan untuk membeli gas elpiji 3 kg subsidi, karena menunggu pasokan gas sampai dari agen Pertamina setempat. Jika tidak ikut antrean dipastikan tidak akan dapat bahan bakar ini karena begitu sampai langsung diserbu konsumen,” kata Majid (38), salah seorang Kelurahan Padang Nangka, Kecamatan Singaranpati, Kota Bengkulu, Selasa (1/8/2023).
Ia mengatakan, persedian gas elpiji di pangkalan hanya sebentar saja, karena begitu barang sampai di pangkalan langsung diserbu masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar subsidi untuk rumah tangga kurang mampu ini.
Selain stok gas elpiji di pangkalan terbatas harga eceran tertinggi (HET) bahan bakar subsidi ini mengalami kenaikan dari semula Rp 17.000 menjadi Rp 19.000 per tabung. Kenaikan ini terjadi karena HET gas elpiji subsidi untuk Kota Bengkulu dinaikan oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.
Bahkan, jika warga membeli gas elpiji subsidi ukuran 3 kg di warung-warung di Kota Bengkulu, harganya melejit bisa mencapai Rp 35.000 per tabung. Tapi, karena warga membutuhkan bahan bakar ini untuk kebutuhan rumah tangga meski mahal tetap dibeli.
Soalnya, untuk membeli di pangkalan terdekat stoknya sudah habis alias kosong, sehingga terpaksa membeli di warung meski harganya selangit dibanding di pangkalan hanya Rp 19.000 per tabung.
“Sekarang ini kalau kita mau dapatkan gas elpiji subsidi harga pemerintah arus ikut antrean di pangkalan setempat. Jika tidak ikut dipastikan tidak akan dapatkan barang tersebut, karena berapapun gas masuk ke pangkalan dalam tempo singkat ludes dibeli warga,” kata Oktaviani (36), warga lainnya.
Warga tidak mengerti kenapa persedian gas elpiji subsidi di pangkalan dalam Kota Bengkulu, saat ini kembali mengalami kelangkaan. Padahal, beberapa waktu lalu persedian gas di pangkalan cukup sesuai kebutuhan masyarakat.
Dengan demikian, katanya warga tidak seperti sekarang ini harus antrean cukup lama di pangkalan untuk mendapatkan bahan bakar bersih subsidi ini. “Sebelumnya kita datang ke pangkalan langsung dapat gas 3 kg, kini harus antrean berjam-jam baru dapat gas karena menunggu pasokan datang dari agen Pertamina,” ujarnya.
Warga berharap kelangkaan gas subsidi 3 kg di Kota Bengkulu, segera di atasi Pertamina setempat, sehingga warga tidak antrean berjam-jam lagi untuk membeli bahan bakar bersih subsidi ini.
Warga selain antrean berjam-jam di pangkalan untuk membeli gas elpiji 3 kg juga wajib membawa foto kopi KTP saat membeli barang tersebut. Hal ini diberlakukan pemilik pangkalan agar tidak ada warga yang membeli gas elpiji subsidi berkali-kali sehingga yangh tidak kebagian.
“Sebenarnya setiap warga akan membeli gas 3 kg subsidi di pangkalan diwajibkan menyerahkan foto ktp dan KK, sudah lama diberlakukan bukan sekarang saja. Ini kita lakukan sesuai dengan petunjuk pemda untuk mencegah warga membeli bahan bakar ini berkali-kali di pangkalan,” ujar salah seorang pemilik pangkalan gas elpiji di Kota Bengkulu.
Ia mengaku bersyukur aturan yang berlakukan ini ditaati masyarakat, sehingga mereka setiap membeli gas 3 kg membawa foto kopy ktp dan KK, sehingga mereka tidak hambatan dalam mendapatkan gas tersebut di pangkalan.
Warga Kota Bengkulu, meminta Pertamina setempat agar menambahkan pasokan gas elpiji subsidi ke setiap pangkalan yang ada di daerah ini. Dengan demikian, warga yang terjadi antrean panjang lagi saat membeli gas elpiji di pangkalan yang ada di Kota Bengkulu.(min)