Tingkatkan Penangganan Bencana,  BPBD Provinsi Bengkulu Gelar Pelatihan Manajemen Logistik dan Peralatan

oleh -103 Dilihat
Sebanyak 55 peserta berasal dari BPBD Provinsi Bengkulu, Basarnas Bengkulu dan Dinsos Bengkulu mengikuti pelatihan manajemen logistik dan peralatan dalam rangka meningkatkan penangganan bencana di daerah ini.(Foto/Ist)
Sebanyak 55 peserta berasal dari BPBD Provinsi Bengkulu, Basarnas Bengkulu dan Dinsos Bengkulu mengikuti pelatihan manajemen logistik dan peralatan dalam rangka meningkatkan penangganan bencana di daerah ini.(Foto/Ist)

Bengkulu- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu menggelar pelatihan sistem manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana untuk meningkatkan penangganan bencana di daerah ini. Kegiatan pelatihan berlangsung selama 3 hari (2-4/2023), diikuti sebanyak 55 orang peserta berasal dari BPBD Provinsi Bengkulu, Basarnas, dan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bengkulu.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu, Jaduliwan, di Bengkulu, Rabu (4/10/2023) mengatakan, kegiatan ini digelar untuk menciptakan sumber daya manusia yang terampil dalam manajemen logistik dan mengoperasikan peralatan penanggulangan bencana, sehingga penanganan akan lebih cepat, tepat, efektif, efisien dan terpadu pada saat tanggap darurat.

Dalam pelatihan ini selain diberikan meteri teori juga para peserta langsung praktik bagaimana penyiapan logistik dan peralatan pada kondisi tanggap bencana dengan mengundang pemateri dari BNPB pusat, Basarnas dan TNI.

Gubernur Rohidin Mersyah mengatakan pelatihan seperti ini penting dilakukan, karena orang yang dilanda bencana akan mengalami kepanikan yang sangat tinggi, sehingga dibutuhkannya sumber daya manusia yang cepat tanggap, terampil, sistematis dalam melakukan upaya penyelamatan.

“Fokus kita ketika terjadi bencana menyelamatkan jiwa orang. Ada 2 faktor penentu dalam penanganan bencana, yaitu faktor logistik peralatan dan aspek penanganan kesehatan. Kalau 2 aspek ini telah dilakukan pasti relatif kondusif. Yang sering terjadi saat bencana logistik tidak tersedia dan penanganan kesehatan tidak siap,” tambah Rohidin.

Hal senada diungkapkan Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan. Ia mengatakan, berdasarkan kajian world food programme bahwa 70 persen penanganan bencana selesai jika logistik dan peralatan tersedia.

Selain itu, ditambah personil yang mampu mengelola peralatan logistik dengan baik. “Saya tidak bisa membayangkan misal terjadi bencana dan kawan-kawan dari Basarnas turun ke lapangan tanpa didukung logistik yang cukup tentukan akan kesulitan walaupun sudah punya keahlian,” tuturnya.

Ia mengatakan, pelatihan ini langkah yang tepat sebagai upaya memperkuat BPBD mengingat Provinsi Bengkulu termasuk daerah yang rawan terjadi bencana, di antaranya gempa bumi, banjir dan longsor.

“Hari ini kita mengambil topik yang menarik dan jarang untuk diperbincangkan yaitu masalah logistik dan peralatan. Saya bangga sekali hadir di sini. Ini luar biasa, rasanya tidak ada provinsi lain yang menyelenggarakan pelatihan ini. Jadi begitu pak Kalaksa mengundang kami langsung datang,” demikian Lilik.(min)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.