Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Seluruh Objek Wisata di Kota Bengkulu Dilakukan Penataan

oleh -57 Dilihat
Pemkot Kota Bengkulu kumpulkan pedagang untuk menetapkan lokasi berjualan baru bagi pedagang di kawasan objek wisata Pantai Panjang setempat.(Foto/Ist)
Pemkot Kota Bengkulu kumpulkan pedagang untuk menetapkan lokasi berjualan baru bagi pedagang di kawasan objek wisata Pantai Panjang setempat.(Foto/Ist)

Bengkulu- Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi mengatakan, seluruh objek wisata yang ada di Kota Bengkulu, akan dilakukan penataan guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini.

“Kita sudah memprogramkan seluruh objek wisata yang ada di Kota Bengkulu, akan kita lakukan penataan agar lebih menarik untuk didatangi wisatawan lokal maupun luar, termasuk kawasan objek wisata danau dendam tak sudah (DDTS),” kata Dedy Wahyudi kepada wartawan, di Bengkulu, Senin (20/5/2025).

Ia mengatakan, jika seluruh objek wisata di Kota Bengkulu, dilakukan penataan, maka minat wisatawan untuk berkunjung semakin tinggi dari sebelumnya, karena mereka merasa nyaman dan indah.

Karena itu, Pemkot Bengkulu terus melakukan penataan kawasan objek wisata, salah satunya Pantai Panjang. “Sekarang Pantai Panjang sudah bersih dan rapi, tenda-tenda ilegal di atas bangunan penahan gelombang sudah tidak terlihat lagi karena sudah dibongkar,” ujarnya.

Demikian pula lapak-lapak liar yang berada di Pantai Panjang selama ini, sudah dibersihkan, sehingga kawasan objek wisata ini tidak terkesan kumuh. Hal sama juga terhadap kafe-kafe yang diduga menyediakan wanita malam sudah ditertibkan.

Bahkan, Pemkot Bengkulu, sudah mengumpulkan pedagang agar harga barang dagangan yang mereka jual seragam. Misalnya harga kepala mudah Rp 12.000/biji dan harga ini sama dan tidak boleh ada yang lebih di atas Rp 12.000/biji.

Demikian pula untuk jenis barang dagangan lainnya tidak boleh tinggi dari ketenuan yang berlaku di pasaran. Soalnya, jika harga minuman dan makanan dijual tinggi, maka wisatawan malas untuk berbelanja, sehingga yang rugi pedagang sendiri.

Seragam harga makanan dan minuman yang diberlakukan di kawasan Pantai Panjang, kata Dedy semata-semata bertujuan agar orang semakin banyak datang ke tempat tersebut, sehingga usaha UMKM di Kota Bengkulu meningkat.

Selain itu, dengan tingginya pengunjung Pantai Panjang, maka PAD dari sektor pariwisata akan meningkat pula. Karena itu, pihaknya mengharapkan semua pihak di Bengkulu untuk mendukung program Pemkot Bengkulu melakukan penataan objek wisata di daerah ini, termasuk pedagang.

Terkait kursi dan meja pedagang di objek wisata DDTS dibuangkan ke danau beberapa hari lalu, Wali Kota Bengkulu menegaskan, hal ini bukan dilakukan Pemkot Bengkulu. “Pemkot Bengkulu dalam melakukan penataan dan penertiban kawasan objek wisata tidak pernah akan menzolimi masyarakat,” ujarnya.

Jika dalam kasus tersebut, ada sekelompok orang menyudutkan bahwa meja dan kursi dibuang ke danau perintah Wali Kota Bengkulu, sangat tidak benar dan merupakan fitnah serta menjelakan nama Wali Kota Bengkulu.

Dedy mengatakan, kalau Pemkot Bengkulu benar-benar menertibkan pedagang di kawasan objek wisata DDTS pastikan akan melibatkan anggota Satpol PP, tapi hal ini tidak dilakukan karena penertiban dilakukan secara bersuasif.

Dedy mengaku dua hari sebelum kejadian dirinya datang ke lokasi DDTS mengobrol sama pedagang setempat. Dalam kesempatan tersebut, dia minta kepada pedagang agar tidak memaksakan pengunjung yang duduk dikursi mereka wajib berbelanja dan jika tidak belanja dilarang duduk di kursi yang ada di pinggir danau tersebut.

Selain itu, harga makanan dan minuman jangan terlalu mahal dijual kepada pengunjung, karena hal ini akan merusak citra pariwisata Bengkulu. Akibat harga makanan dan minuman dijual mahal, maka wisatawan malas datang ke DDTS.

Wali Kota Dedy minta kepada menjual kepala muda tidak lebih dari Rp 12.000/buah. Selama ini mereka jual kelapa mudah hingga Rp 20.000-Rp 25.000/buah, sehingga mendapat protes dari wisatawan.

Demikian pula harus wajib belanja bagi yang duduk di kursi pedagang. Hal ini dijelaskan Wali Kota Bengkulu, tidak boleh lagi dilakukan dan jika masih dilakukan pedagang, maka meja dan kursi mereka yang dipasang di pinggir DDTS harus dibongkat dan dipindahkan ke tempat lain.

Hal ini dilakukan Pemkot Bengkulu, agar wisatawan yang datang ke objek wisata di Kota Bengkulu, tidak ada yang merasa di kecewakan oleh pedagang setempat. Dengan demikian, kunjungan wisatawan semakin ramai ke setiap objek wisata yang ada di Kota Bengkulu.

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.