Tahun 2024, Universitas Bengkulu Terima Mahasiswa Asing

oleh -390 Dilihat
Rektor Universitas Bengkulu, Dr Retno Agustina Ekaputri(Foto/Ist)
Rektor Universitas Bengkulu, Dr Retno Agustina Ekaputri(Foto/Ist)

Bengkulu- Rektor Universitas Bengkulu (Unib), Retno Agusutina Ekaputri mengatakan, mulai tahun 2024 mendatang, universitas terbesar di Bengkulu ini, akan menerima mahasiswa asing, menyusul perguruan tinggi ini telah mengantongi sebanyak 69 sertifikat akreditasi internasional dari ACQUIN yang berkedudukan di Jerman.

“Insya Allah pada tahun 2024, Unib menerima mahasiswa asing untuk kuliah di perguruan tinggi terbesar di Provinsi Bengkulu ini. Sekarang sebenarnya sudah ada mahasiswa asing yang kuliah di Unib, tapi jumlahnya masih terbatas,” kata Rektor Unib, Retno Agustina Ekaputri dalam keterangan pers di Gedung Serba Guna (GSG) Unib, Senin (11/12/2023).

Sebelum menggelar keterangan pers, Rektor Unib menyerahkan sertifikat akreditasi internasional dari ACQUIN, Jerman kepada pimpinan prodi dari 8 fakultas di perguruan tinggi tersebut, dan sekaligus syukuran atas penerimaan sertifikat akreditasi internasional tersebut.

Ia mengatakan, penghargaan 69 sertifikat akreditasi internasional yang diterima Unib dari ACQUIN, Jerman ini, sebagai langkah awal untuk mewujudkan Universitas Bengkulu berkelas dunia pada tahun 2025 mendatang.

Penghargaan bertarap internasional ini, kata Retno merupakan hasil kerja keras semua pihak yang ada di perguruan tinggi terbesar di Provinsi Bengkulu. “Penghargaan yang kita dapatkan saat ini merupakan hasil kerja keras semua pihak dan bukan hasil kerja individu-individu, termasuk rektor,” ujarnya.

Lebih kurang dua tahun, Unib berjuang dan bekerja keras untuk mendapatkan sertifikasi akreditasi internasional dari ACQUIN, Jerman. “Alhamdulillah hasilnya tidak mengecewakan ada 69 prodi dari 8 fakultas, dan institusi Unib mendapatkan penghargaan sertifikat akreditasi kelas dunia,” tambah Retno.

Disebutkan masih ada beberapa prodi dari sejumlah fakultas di Unib belum mendapatkan sertifikat akreditasi internasional dari ACQUIN, Jerman, karena selain prodi baru berdiri juga belum memenuhi persyaratan untuk mendapatkan penghargaan tersebut.

Untuk itu, Unib akan terus melengkapi kekurangan yang ada di setiap prodi tersebut, termasuk SDM dosen sebagai tenaga pengajar di prodi bersangkutan. Demikian juga dengan prodi yang sudah mendapat sertifikat akreditasi internasional terus ditingkatkan sehingga target menjadikan Unib sebagai universitas berkelas dunia dapat direalisasikan pada tahun 2025 mendatang.

Retno menambahkan, sejak Unib menerima penghargaan sertifikat akreditasi internasional dari ACQUIN, Jerman sejumlah perguruan tinggi dari berbagai daerah di Tanah Air melakukan studi banding ke perguruan tinggi tersebut, salah satunya Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan beberapa perguruan tinggi lainnya.

Perguruan tinggi tersebut, katanya ingin belajar dari Unib untuk mendapatkan penghargaan yang sama dari ACQUIN, Jerman seperti yang didapatkan Unib. “Alhamdulilah kita bangga setelah mendapatkan penghargaan sertifikat akreditasi internasional dari ACQUIN, Jerman, perguruan tinggi di Tanah Air banyak melakukan studi banding ke Unib,” ujarnya.(min)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.