Resmikan Dashat, BKKBN Bengkulu Optimistis Raih Sasaran Stunting 2024

oleh -200 Dilihat
Plt Kepala BKKBN Bengkulu, Iqbal Apriansyah memberikan makanan bergizi kepada salah satu orang tua dari balita pada acara lauching Dashat di Kampung KB di Bengkulu.(Foto HB/Idris)
Plt Kepala BKKBN Bengkulu, Iqbal Apriansyah memberikan makanan bergizi kepada salah satu orang tua dari balita pada acara lauching Dashat di Kampung KB di Bengkulu.(Foto HB/Idris)

Bengkulu- Untuk mendapatkan sasaran penurunan stunting di Provinsi Bengkulu pada 2024 mendatang, Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, meresmikan program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di kampung keluarga berkualitas (KB).

Pada awal September 2023 ini, BKKBN Bengkulu telah resmikan program Dashat di dua kampung KB sekaligus. Peresmian Dashat pertama di kampung KB Desa Srikaton, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan persemian kedua, Dashat di Kampung KB Desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong.

Dashat di masing-masing wilayah tersebut, diharapkan dapat mengembangkan pogram pemenuhan gizi bagi warga setempat dengan menyesuaikan terhadap kondisi kebutuhan masyarakat desa, sehingga tidak ada balita mengalami gizi buruk dan terpapar stunting.  Dashat di Kabupaten Lebong sudah di launching perdana, sehingga saat ini dashat di kabupaten tersebut baru terbentuk satu Dashat, yaitu di Desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong.

“Berkembangnya program tersebut, diharapkan dapat meraih sasaran penurunan stunting di Provinsi Bengkulu sebesar 12,55 persen pada 2024 mendatang, kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M Iqbal Apriansyah kepada pewarta di Bengkulu, Sabtu (9/9/2023).

Dijelaskan, pada bulan ini persisnya tanggal 7-8 September, telah melaunching Dashat di kampung KB di Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Lebong. Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu dengan emanfaatan sumberdaya lokal dipadukan bersama progam pemerintah secara lintas sektor.

Percepatan penurunan stunting tidak dapat dilaksanakan oleh satu atau dua lembaga saja, katanya tetapi perlu dikerjakan secara bersama-sama, mulai dari unsur pemerintah, swasta, tokoh agama, media massa hingga masyarakat diperlukan untuk mengambil peran dalam mengatasi gizi buruk yang dapat mengancam kesehatan anak bangsa.

Penanganan stunting secara konvergensi itu, telah ditegaskan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72/2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. Dan amanat Perpres Nomor 18 Tahun 2020 Tentang RPJMN 2020-2024 Percepatan Penurunan Stunting menjadi Major Project dengan target nasional sebesar 14 persen pada 2024.

Iqbal menambahkan, Pemprov Bengkulu menetapkan sasaran penurunan stunting pada 2023 sebesar 15,69 persen dan pada 2024 mendatang sebesar 12,55 persen, dan angka tersebut jauh di bawah target nasional.

Untuk menyasar target tersebut, telah dikembangkan program Dashat di beberapa kampung KB. Hingga Agustus 2023 sebanyak 24 kampung KB yang telah mengembangkan program Dashat. Hingga saat ini setelah dikembangkan lagi di dua kampung maka total 26 kampung kB terdapat Dashat.

Pengembangan Dashat diharapkan dapat meningkatkan kapasitas serta komitmen pengelola program pemberdayaan masyarakat di wilayah kampung KB dalam rangka mempercepat penurunan stunting, kata Plt Kepala BKKBN Bengkulu.

Melalui peningkatan peran masyarakat di wilayah kampung KB maka dapat meraih target masing-masing daerah yang telah ditetapkan bersama dalam Rakerda Bangga Kencana 2023 lalu. Pada 2024, sasaran di Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar 11,85 persen, Rejang Lebong 14,96 persen, Bengkulu Utara 11,42 peren, Kabupaten Kaur dengan sasaran 9,74 persen, Seluma 13,98 persen, Mukomuko 12,04 persen.

Sementara itu, Kabupaten Lebong pada 2024 sebesr 12,97 persen, Kepahiang 13,01 persen, Bengkulu Tengah 14,14 persen dan target untuk Kota Bengkulu berdasarkan komitmen pemerintah setempat sebesar 9 persen. Saat ini prevalensi stunting tertinggi di Provinsi Bengkulu terdapat di Kabupaten Kepahiang dengan prevalensi 24,9 persen dan terrendah masih berada di Kabupaten Kaur dengan angka 12,4 persen.(irs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.