Presiden Jokowi Warning Daerah Tidak Lengah Ancaman Inflasi Tinggi Akibat El Nino

oleh -89 Dilihat
Asiten II Pemprov Bengkulu, Raden Ahmad Denni dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Darjana dan pejabat lainnya foto bersama usai mengikuti rakornas pengendelian inflasi dengan Presiden Jokowi secara daring di Balai Semarak, Bengkulu.(Foto/Pemprov Bengkulu)
Asiten II Pemprov Bengkulu, Raden Ahmad Denni dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Darjana dan pejabat lainnya foto bersama usai mengikuti rakornas pengendelian inflasi dengan Presiden Jokowi secara daring di Balai Semarak, Bengkulu.(Foto/Pemprov Bengkulu)

Bengkulu-Asisten II Pemprov Bengkulu Raden Ahmad Denni menghàdiri Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional Pengendalian Inflasi tahun 2024 bersama Ķepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Darjana secara daring di Balai Raya Semarak, Jumat (14/6/2024).

Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Ketua Pengendali Inflasi Nasional Airlangga Hartarto.

Presiden Joko Widodo dalam kesempatan tersebut mengatakan, angka pengendalian Inflasi di Indonesia saat ini masih terbaik di dunia dengan presentase angka pengendalian inflasi sebesar 2,84%. Namun, Presiden Joko Widodo warning seluruh provinsi di Indonesia agar tidak lengah dengan ancaman tantangan inflasi ke depan salah satunya terkait ancaman Neraka Iklim Dunia.

“Angka inflasi kita saat ini 2,84%, ini merupakan yang terbaik di dunia. Tapi kita jangan lengah karena tantangan ke depan masih ada. Saya kira bapak ibu semua sudah mendengar warning dari Sekjen PBB, dunia saat ini sedang menuju neraka iklim, suhu akan mencapai tertinggi 5 tahun ke depan,” ujar Presiden Jokowi.

Suhu satu tahun terakhir ini, kata Presiden Jokowi, kita rasakan betul adanya gelombang panas, seperti di India 50 derajat celcius panas sekali. Ancaman neraka iklim saat ini telah menjadi pembahasan di PBB.
Hal ini dinilai akan berdampak kepada produksi kebutuhan pangan dunia di tahun 2050 mendatang sehingga dunia akan mengalami kelaparan berat karena kekurangan pangan.

“WHO menyebùt jika didiamkan (masalah iklim ini) 2050 dunia akan mengalami kelaparan berat yang harus direncanakan diantisipasi sejak mulai sekarang, karena diperkirakan 50 juta petani akan kekurangan air, tidak ada air dan akan masuk pada tadi (kekurangan pangan) artinya apa, jangan main-main ke gelombanģ panas larinya nanti ke inflasi,” tambah Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Asisten II Pemerintah Provinsi Bengkulu Raden Ahmad Denni mengatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu saat ini akan menyusun rencana kerja terhadap warning ancaman krisis iklim demi menjaga kebutuhan pangan.

“Kita akan mempersiapkan diri menghadapi el nino, di mana ketenangan suatu negara apabila masyarakatnya, rakyatnya perutnya nyaman, kebutuhanya tersedia. Kalaù tidak itu akan menjadi persoalan bangsa. Menyimak menterjemahkan rencana kerja ķita ke depan sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo,” ungkap Raden Ahmad Denni.

Selain itu, Raden Ahmad Denni juga akan merencanaķan ràpat bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Provinsi maupaun Tim Pengendalian Inflasi Kabupaten dan Kota terhadap rencana 5 tahun ke depan dalam menjaga kebutuhan pangan di Bengkulu.

“Tidak menutup kemungkinan rapat bersama Tim Pengendalian Inflasi tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota apa yang harus kita petakan persiapan 5 tahun ke depan, karena rata-rata di Bengkulu yang banyak terjadi perubahan fungsi sawah menjadi perkebunan dan sawah menjadi perumahan ini yang harus dipetakan,” demikian Denni.(min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.