Bengkulu-Peserta KB pria lebih memilih alat kontrasepsi kondom ketimbang menggunakan metode medis operatif pria (MOP) atau dikenal dengan vasektomi. Alasanya, kondom lebih praktis dan mudah mendapatkannya.
Hal ini alasan sebagian besar pria di Tanah Air dalam mengikuti program KB. Selain itu, pria lebih mengedepankan rasa ego yang beranggapan KB merupakan kewajiban ibu-ibu.
Padahal, peran serta laki-laki menggunakan kontrasepsi tidak kalah penting. Mengingat KB selain mengatur jarak kehamilan juga terdapat perannya meningkatkan kesehatan reproduksi. Namun, amat disayangkan peran serta pria dalam ber-KB masih rendah dibandingkan peserta KB wanita.
Kondisi tersebut juga terjadi di Bengkulu, pada tahun 2022, Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu mencatat peserta KB pria mencapai 8.620 akseptor di antaranya terdapat peserta kondom sebanyak 8.069 dan 451 peserta vasektomi, kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Rusman Efendi melalui Subidang Data dan Informasi BKKBN, Agus Veriansyah Dalimunthe kepada pewarta di kantornya, Jumat, (27/1/2023).
Ia mengatakan, kontribusi laki-laki pada program KB sangatlah penting. Tidak hanya untuk mencapai kesetaraan gender tapi juga kunci kesehatan reproduksi dan kesejahteraan keluarga.
Pemerintah meluncurkan program keluarga berencana (KB) yang diharapkan dapat membentuk manusia yang berkualitas dan dapat membatasi kelahiran bayi, serta mampu mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Kematian yang terjadi pada perempuan dapat disebabkan oleh jarak kehamilan yang dekat.
Bahkan seringnya mengalami keguguran. Selama ini, perempuan dianggap sosok yang paling bertanggung jawab atas reproduksinya. Dengan demikian, ledakan penduduk yang terjadi seolah-olah menjadi masalah perempuan dan beban yang harus ditanggung perempuan untuk menanggulangi masalah ledakan penduduk.
Agus Dalimunthe menambahkan, kesertaan pria dengan menggunakan MOP sebanyak 541 akseptor, tersebar di Kabupaten Bengkulu Utara 33 peserta, Bengkulu Selatan sebanyak 60 orang, Rejang Lebong sebanyak 62 akseptor, Kota Bengkulu 42 peserta, Mukomuko sebanyak 26 peserta, Kabupaten Kaur terdapat 40 peserta, Kabupaten Seluma 43, Kepahiang 16 peserta, Lebong 19 akseptor dan Bengkulu Tengah mencapai 110 peserta.
Untuk meningkatkan kesertaan ber-KB pria tidak terlepas dari penyuluh lapangan dan kader mengedukasi pasangan usia subur (PUS) dan masyarakat secara umum, demikian Agus Dalimunthe.(irs)