Bengkulu- Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan menyatakan bila tidak ada hambatan pengerukan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai akan dilakukan pada April 2025 dengan dana Rp 1 triliun.
Hal ini dikatakan Helmi Hasan usai menerima kunjungan Eksekutif Direktur 2 PT Pelindo II, Drajat Sulistiyo di Balai Raya Semarak, Bengkulu, Rabu (6/3/2025).
“Tadi kita dengan Pelindo ada Pak Drajat dari pusat ada GM Pelindo Pak Joko, ada kawan-kawan asosiasi juga. Insya allah persoalan Pelabuhan Pulau Baai akan dikerjakan April 2025 oleh Pelindo asumsi hitungan sekitar Rp 1 triliun,” ujar Helmi Hasan saat dikonfirmasi melalui telepon.
Gubernur Helmi optimistis apabila pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu dapat diatasi maka perekonomian akan membaik.
Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu mengalami pendangkalan sejak 2018 berdampak pada kerugian ekonomi hingga trliliunan rupiah setiap tahunnya.
Beberapa waktu lalu (Plt) Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah mengatakan, pelabuhan Pulau Baai merupakan jalur utama distribusi dan ekspor di Provinsi Bengkulu, tengah menghadapi krisis pendangkalan yang semakin parah sejak 2018.
Dampaknya sangat serius, mengganggu distribusi kebutuhan pokok seperti bahan bakar minyak dan beras, hingga menyebabkan penurunan tajam kapasitas ekspor. “Alur pelabuhan yang sebelumnya memiliki kedalaman 7–11,5 meter, kini hanya tersisa 1,5 meter. Bahkan sebagian kolam breakwater sudah berubah menjadi daratan pasir,” ungkap Rosjonsyah.
Ia menegaskan bahwa kondisi ini telah menyebabkan kerugian besar bagi perekonomian Bengkulu, yang diperkirakan mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah setiap tahunnya.
Ekspor batu bara yang sebelumnya mencapai 10 juta ton per tahun kini hanya mampu mengirimkan 3 juta ton. Bahkan, pengangkutan harus menggunakan tongkang untuk memindahkan barang ke kapal besar di tengah laut. Selain itu, komoditas ekspor lainnya, seperti cangkang sawit, hasil laut, dan rumput laut, juga ikut terdampak.
Reporter : FIR
Editor : Usmin