Bengkulu- Dalam situasi keterbatasan APBD Provinsi Bengkulu, pascapandemi dan pemulihan ekonomi, serta dampak situasi global, kekurangan pendanaan bidang infrastruktur daerah dirasakan cukup signifikan.
Namun, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah tetap berupaya penuh untuk mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Provinsi Bengkulu, baik dalam hal perbaikan ruas jalan provinsi di Kota Bengkulu dan kabupaten lainnya di Provinsi Bengkulu pada tahun 2022 ini.
Disela kegiatan kunjungan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ke Kabupaten Kepahiang, Sabtu (27/8/22) dalam rangka meninjau lokasi peningkatan Jalan Permu – Bengko, Gubernur Rohidin menyebutkan terkait surat Wali Kota Bengkulu, yang berisi permintaan hibah status jalan Hibrida Raya dan Jalan Kalimantan Kelurahan Kampung Bali, telah dijawab dengan memberikan restu sebagai jawabannya melalui Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, pada beberapa waktu yang lalu.
“Justru surat ini sudah kita jawab dan dengan senang hati kalau Pemda Kota Bengkulu, mau mengambil beberapa ruas jalan yang menjadi kewenangan Provinsi Bengkulu di Kota, baik untuk dibangun, ditangani atau ditingkatkan menjadi suatu hal yang positif, silahkan,” ujar Gubernur Rohidin.
Gubernur Rohidin menjelaskan sudah ada beberapa ruas jalan yang sudah diserahkan kewenangannya kepada Pemda Kota Bengkulu, maka mulai APBD perubahan 2022, dan seterusnya Pemprov Bengkulu, tentu tidak akan menganggarkan lagi.
“Jadi, ruas jalan yang diminta Wali Kota Bengkulu, bahkan ruas-ruas jalan yang lain pun kalau pemkot sanggup melakukan penanganannya dengan senang hati melepasnya, kita berbagi tugas saja sifatnya pemerintah ini, dan tujuannya tentu sama untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sekali lagi saya katakan dengan senang hati dan secepatnya akan kita keluarkan dari kewenangan pemprov dan persetujuan tersebut, sudah saya sampaikan ke Dinas PUPR Provinsi Bengkulu,” tambahnya
Ketika telah diberikannya persetujuan hibah status beberapa ruas jalan tersebut, dijelaskan Gubernur Rohidin, Pemkot Bengkulu sudah bisa menganggarkannya di APBD Perubahan tahun 2002 ini. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar ketika di Pemprov Bengkulu mengalami keterbatasan anggaran, maka pemkot yang meminta bisa menanganinya. Sebagai dampak baik bagi daerah, Pemprov jadinya bisa lebih fokus menangani ruas-ruas jalan provinsi yang ada di kabupaten.
Seperti diketahui pada Sabtu (27/8/2022), Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, dan pihak-pihak terkait meninjau pekerjaan peningkatan Jalan Permu – Bengko di Kabupaten Kepahiang.
Dalam kegiatan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, pada awal triwulan ke-3 masih terdapat pengerjaan ruas jalan provinsi di beberapa Kabupaten, dan akan dilakukan peninjauan untuk melihat sejauh mana progres pengerjaannya sampai akhir tahun 2022.
Fokus Jalan Lain
Rohidin menambahkan, Pemprov Bengkulu bisa lebih fokus, karena poros-poros jalan Provinsi yang ada di Kabupaten, dan saat ini saya sedang berada di Kabupaten Kepahiang, terlihat banyak sekali poros-poros jalan provinsi yang begitu panjang, terutama di sentra produksi guna membuka akses ekonomi masyarakat di Kabupaten Kepahiang.
Seperti di daerah Tebat Monok arah Benuang Galing, kemudian daerah Kabawetan sampai ke Bengko, daerah Apur itu banyak sekali poros-poros jalan yang panjangnya 20-30 kilometer merupakan sentra produksi untuk menggerakkan ekonomi masyarakat tentu juga tidak kalah pentingnya perlu penanganan dari Dinas PUPR Bengkulu,” tandas Rohidin
Oleh karena itu, Gubernur Rohidin kembali menegaskan terhadap ruas-ruas jalan yang diminta pemkot maka Pemprov Bengkulu, menyambut baik setuju melepasnya untuk dikelola oleh pemerintah kota Bengkulu.
“Justru saya bisa lebih fokus untuk poros-poros jalan yang ada diluar Kota Bengkulu, dan ini juga untuk membangun daerah Provinsi Bengkulu. Sekali lagi kami menyambut baik apa yang diminta Wali Kota Bengkulu, demikian Rohidin.
Rusak Berat
Dari pantuan lapangan, ada sejumlah ruas jalan provinsi di Kota Bengkulu, saat ini mengalami rusak berat, akibat tidak dapat ditangani oleh Pemprov Bengkulu dengan baik, salah satunya Jalan Hibrida.
Jalan dijantung Kota Bengkulu ini, sudah lebih dari 6 tahun tidak mendapat penanganan dari Dinas PUPR Bengkulu, akibat anggaran APBD untukk infrastruktur sangat berbatas. Akibatnya, kondisi jalan ini mengalami rusak berat.
Ada ratusan titik lobang besar menyebar secara sporadis di badan jalan tersebut. Kerusakan jalan Hibrida ini sangat dikeluhkan masyarakat Kota Bengkulu, karena sudah banyak menelan korban bagi pengguna jalan tersebut, akibat terjabak lobang besar pada saat hujan.
Demikian juga jalan provinsi di kawasan Kampung Bali dan beberapa jalan ruang jalan lainnya yang menjadi kewenangan Pemprov Bengkulu mengalami nasib serupa. Alasanya tidak dapat ditangani karena anggaran infrastruktur di bidang bina marga terbatas.
Masyarakat berharap dengan diserahkan kewenangan penanganan jalan tersebut dari Pemprov Bengkulu ke Pemkot setempat, dapat segera dilakukan perbaikan, sehingga arus lalu lintas kendaraan bermotor di jalan tersebut semakin lancar.(min)