Pembinaan Ketahanan Remaja Miliki Peran dalam Pembangunan Manusia

oleh -399 Dilihat
Koordinatir KSPK, BKKBN Provinsi Bengkulu, Edi Sofyan memberikan sambutan pada acara Konsolidasi Genre dengan pemangku tingkat daerah (kemitraan) dan peningkatan manejemn Genre. Acara ini dihadiri anggota Komisi IX DPR-RI dapil Bengkulu, Elva Hartati.(Foto HB/Idris)
Koordinatir KSPK, BKKBN Provinsi Bengkulu, Edi Sofyan memberikan sambutan pada acara Konsolidasi Genre dengan pemangku tingkat daerah (kemitraan) dan peningkatan manejemn Genre. Acara ini dihadiri anggota Komisi IX DPR-RI dapil Bengkulu, Elva Hartati.(Foto HB/Idris)

Bengkulu-Pembinaan ketahanan remaja memiliki peran strategis dalam konteks pembangunan manusia. Alasannya, remaja merupakan individu calon penduduk usia produktif yang akan menjadi subjek pembangunan.

Selain itu, remaja sebagai individu calon pasangan akan membangun keluarga dan sebagai calon orangtua sehingga perlu dipersiapkan agar memiliki perencanaan dan kesiapan berkeluarga.

Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Edi Sofyan, dalam sambutannya pada GenRe konsolidasi dengan pemangku kebijakan tingkat daerah dan penguatan managemen organisasi GenRe Provinsi Bengkulu, Jumat, (23/12/2022).

Konsolidasi forum GenRe itu, dihadiri sejumlah pejabat OPD KB pengelola GenRe tingkat kabupaten dan kota, 50 orang remaja generasi berencana, serta istimewanya hadir di tengah forum GenRe itu, anggota Komisi IX DPR-RI, Elva Hartati untuk penguatan kelompok remaja mengambil peran dalam pembangunan, khususnya pembangunan SDM.

Edi Sofyan mengatakan, perlunya remaja memiliki kesiapan dan perencanaan berkeluarga karena menjadi salah satu kunci untuk terbangunnya ketahanan keluarga menuju keluarga berkualitas.
Dengan terbangunnya ketahanan remaja diharapkan mampu lahirkan generasi yang jauh berkualitas di masa datang. Sehingga mampu menggapai Indonesia emas pada 2045.

“GenRe diharapkan dapat memiliki perencanaan dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga, sehingga mampu melewati lima transisi kehidupan remaja yakni, remaja mempraktikkan hidup bersih dan sehat, remaja dapat melanjutkan pendidikan, memilih kehidupan untuk berkarier, bermasyarakat serta remaja dapat membangun keluarga berkualitas,” ujarnya.

Edi menambahkan, agar remaja mampu melewati lima transisi kehidupan itu, remaja harus menghindari tiga masalah besar yang menghadang remaja. Pertama, hindari seks bebas atau seks sebelum nikah, menikah diusia anak dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.

Anggota Komisi IX DPR-RI dapil Bengkulu, Elva Hartati, mengharapkan agar GenRe mampu menjadi wadah pembinaan remaja yang positif. GenRe mampu melahirkan generasi penerus pembangunan dan pemimpin masa depan bangsa.

Ia mengajak Forum GenRe untuk berperan dalam penanganan stunting yang telah menjadi program prioritas pemerintah. Genre lebih mudah menjangkau sasaran keluarga berpotensi terpapar stunting, karena terdapat di provinsi hingga desa, ujarnya.

Elva mengatakan, pengentasan stunting oleh remaja merupakan strategi penurunan dari sektor hulu, diawali dari kelompok remaja, stunting akan jauh lebih mudah ditekan, demikian Elva Hartati.(irs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.