Meski Antrean Kendaraan Mengular di SPBU, Pertamina Pastikan Stok BBM di Bengkulu Aman

oleh -373 Dilihat
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan pimpin rapat bersama anggota Forkopimda dan Pertamina terkait kelangkaan BBM di daerah ini.(Foto/Ist)
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan pimpin rapat bersama anggota Forkopimda dan Pertamina terkait kelangkaan BBM di daerah ini.(Foto/Ist)

Bengkulu- Meski antrean kendaraan roda dua dan empat mengular untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU dalam Kota Bengkulu, terjadi sepekan terakhir, tapi pihak Pertamina Bengkulu tetap menyakinkan masyarakat pasokan dan stok BBM di daerah ini aman.

Sales Area Manager Retail Bengkulu, Mochammad Farid Akbar, usai mengikuti Rapat Koordinasi Forkopimda Provinsi Bengkulu membahas kelangkaan BBM di Bengkulu, Sabtu (8/11) memastikan
pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk Provinsi Bengkulu dalam kondisi aman.

Hal ini menyusul kedatangan kapal pengangkut BBM yang dijadwalkan bersandar di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu pada Minggu (9/11/2025) pagi. Kapal tersebut mengangkut sebanyak 2.000 kiloliter Pertalite dan 1.000 kiloliter Pertamax.

Farid menjelaskan, dengan tibanya kapal tersebut, Pertamina segera melakukan proses recovery agar antrean di sejumlah SPBU dapat segera terurai. Ia juga mengakui sempat terjadi kendala teknis pada 3 November lalu yang menyebabkan distribusi BBM tersendat.

Namun, kondisi tersebut kini sudah membaik. Terminal BBM di Lubuk Linggau (Sumsel) dan Kabung (Sumbar) telah kembali beroperasi normal sehingga penyaluran BBM ke Bengkulu dapat berjalan optimal.

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying karena stok BBM di Bengkulu aman,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyoroti terulangnya persoalan kelangkaan BBM di daerah tersebut. Ia meminta Pertamina agar menyiapkan langkah mitigasi sejak dini untuk menghindari kepanikan masyarakat.

“Kelangkaan ini sudah dua kali sejak saya menjabat gubernur, jangan sampai terjadi yang ketiga,” tegas Helmi. Menurutnya, Pertamina seharusnya memberikan penjelasan kepada masyarakat sebelum kelangkaan terjadi, bukan setelah situasi memburuk.

“Jangan sampai masyarakat panik baru dijelaskan. Seperti halnya BMKG yang rutin memberi prakiraan cuaca agar semua bisa bersiap,” ujar Helmi.

Ia menekankan pentingnya transparansi dan komunikasi dari pihak Pertamina agar ke depan permasalahan serupa tidak kembali terulang.  “Kedepan saya minta Pertamina lebih terbuka, jangan ada yang ditutupi. Sampaikan ke masyarakat bila ada kendala,” pungkasnya.

 

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.