Kepala BKKBN RI : Pencegahan Stunting Tanggung Jawab Banyak Pihak

oleh -474 Dilihat
Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo memberikan sambutan pada acara rakor percepatan penurunan stanting di Provinsi Bengkulu, yang digelar BKKBN RI bersama Pemkab Bengkulu, di rumah dinas bupati setempat, Senin 19 Juni 2023.(Foto HB/Idris)
Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo memberikan sambutan pada acara rakor percepatan penurunan stanting di Provinsi Bengkulu, yang digelar BKKBN RI bersama Pemkab Bengkulu, di rumah dinas bupati setempat, Senin 19 Juni 2023.(Foto HB/Idris)

Bengkulu-Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo melakukan kerja di Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) II Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) untuk menyampaikan upaya percepatan penurunan stunting menjadi tanggung jawab multi pihak atau banyak pihak.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Peraturan Kepala BKKBN Tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI), kata Hasto Wardoyo kepada wartawan usai penanaman pohon pada agenda APEKSI di Kota Pagar Alam, Sumsel,Selasa, (20/6/2023).

RAN PASTI menjadi suatu peraturan turunan atau pedoman turunan dari Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan. RAN PASTI sebagai upaya pemerintah pusat mengonsolidasikan atau mengonvergensikan kegiatan-kegiatan, program dan anggaran yang termasuk di dalamnya terdapat pemerintah daerah dan juga berbagai pemangku kepentingan serta sektor swasta.

“Jadi program pencegahan stunting tidak harus berpangku tangan kepada pemerintah saja, dalam perpres telah jelas mengamanatkan dengan 8 aksi konvergensi atau bersama-sama. Terdapat tanggung jawab pemerintah, swasta dan masyarakat. Tanggung jawab itu melalui peran intervensi baik secara spesifik maupun sensitif, ” ujar Hasto yang di dampingi sejumlah kepala daerah peserta Rakorwil II APEKSI 2023.

Konvergensi atau gotong royong dilakukan baik oleh pemerintah, masyarakat, organisasi profesi dan masyarakat. Keterlibatannya melalui intervensi sensitif.

Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) merupakan bagian dari institusi masyarakat yang perlu ambil andil menurunkan kasus gizi buruk atau tubuh kerdil di tengah masyarakat, kata Kepala BKKBN.

Ia menghimbau kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan peran BAAS untuk menekan potensi risiko keluarga berisiko stunting. Mari gaungkan gerakan dua telur sehari guna mencegah potensi tubuh kerdil akibat kekurangan gizi kronis.

Pencegahan stunting dilakukan dalam aksi intervensi spesifik dengan memberikan asupan gizi bagi keluarga sasaran. Dan selain itu, penanganan stunting tidak kalah penting perlu adanya aksi intervensi sensitif melalui penguatan ketahanan keluarga. Intervensi sensitif melalui penyuluhan guna meningkatkan pengetahuan keluarga.

Hasto menambahkan bahwa dalam upaya pencegahan stunting perlu adanya perubahan perilaku hidup sehat di masyarakat. ” Ikan jauh lebih baik dari pada sayur untuk mencegah potensi tubuh kerdil. Karena, ikan memiliki protein Omega 3.

Ikan salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (omega, yodium, selenium, fluorida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10). Selain itu, kandungan omega 3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani”.

Ia menambhakan, melihat dari kekayaan Kota Pagar Alam yang berlimpah sayur- sayuran menjadi modal utama pemerintah dalam pencegahan stuntin. Selain penanaman pohon, APEKSI menggelar pelayanan KB gratis bagi PUS di Kota Pagar Alam dan pembekalan tenaga lini lapangan atau penyuluh KB di Pagar Alam .

Pelayanan ini untuk mendekatkan akses program KB kepada PUS dan masyakat umumnya dalam pengetahuan terhadap program bangga kencana. “Aksi pelayanan ini merupakan wujud hadirnya negara di tengah masyarakat, untuk mencapai keluarga yang sehat, mandiri dan sejahtera,” ujarnya.(irs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.