Harga Bawang Merah di Bengkulu Bergerak Naik Rp 3.000/Kg

oleh -210 Dilihat
Harga Bawang Merah di Bengkulu Bergrak Naik awal Ramadan.(Foto/RRI)
Harga Bawang Merah di Bengkulu Bergrak Naik awal Ramadan.(Foto/RRI)

Bengkulu-Memasuki hari keempat Ramadan harga berbagai jenis bumbu masak, seperti bawang merah di Kota Bengkulu mengalami kenaikan rata-rata Rp 3.000/kg dari sebelumnya Rp 35.000/kg.

“Harga bawang merah dan bawang putih memasuki hari keempat Ramadan mengalami kenaikan dari Rp 35.000 menjadi Rp 38.000/kg, tapi kenaikan harga ini fluktuasi dan tidak tetap,” kata Feri (30), seorang pedagang bawang di Bengkulu, Kamis (14/3/2024).

Ia mengatakan, kenaikan harga bawang putih dan bawang merah ini terjadi karena pasokan ke pedagang setempat sedikit berkurang dari biasanya. Sedangkan permitaan dari konsumen terhadap bumbu masak ini tetap stabil.

Khusus pasokan bawang merah sejak beberapa hari belakangan dari Padang, Provinsi Sumbar ke Bengkulu tidak lancar, menyusul jembatan di ruas jalan Sumbar-Bengkulu mengalami runtuh, akibat diterjang banjir.

Dengan demikian, stok bawang merah ditangan pedagang di Kota Bengkulu menipis dan permintaan dari konsumen tetap tinggi. Akibatnya, harga bawang merah mengalami kenaikan sebesar Rp 3.000/kg dari biasanya.

“Kita berharap arus transportasi Padang-Bengkulu segera kembali normal, sehingga pasokan bawang merah ke daerah ini kembali stabil dan stoknya banyak. Dengan demikian, harga bumbu masak ini menjadi stabil,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan pedagang bawang lainnya, Sunarto (44). Ia mengatakan, selama ini kebutuhan bawang merah di Bengkulu, dipasok dari Brebes dan Padang. Namun, sejak beberapa hari lalu pasokan bawang dari Padang ke Bengkulu terhambat akibat banjir melanda wilayah Sumbar.

Banjir tersebut menyebabkan jembatan di ruas Padang- Bengkulu runtuh. Akibatnya, arus transportasi darat Bengkulu-Padang dan sebaliknya lumpuh. Hal ini menyebabkan pasokan bawang merah ke Bengkulu terhambat.

“Hal inilah yang menyebabkan harga bawang merah di Kota Bengkulu dalam beberapa hari belakangan ini mengalami kenaikan sekitar Rp 3.000/kg. Demikian juga harga bawang putih mengalami kenaikan tipis Sekitar Rp 1.000/kg dari sebelumnya,” ujarnya.

Harga  Stabil

Dari pantuaan suarapembaruan.news di sejumlah pasar tradisional di Kota Bengkulu, Kamis menyebutkan, harga berbagai jenis sembako pada minggu pertama Ramadan relatif stabil dan stoknya ditangan pedagang dalam keadaan cukup kecuali harga beras terus bergerak naki.

Harga minyak goreng kemasan plastik dari berbagai merek tercatat Rp 12.000/liter, gula pasir Rp 16.000/kg, telur ayam Rp 52.000/karpet isi 30 butir, tepung terigu Rp 12.000/kg, beras kualitas midium Rp 12.500/kg, beras kualitas II Rp 13.500/kg dan beras kualitas I super Rp 14.000/kg.

Meski harga beras di Kota Bengkulu terus merangkak naik, tapi stoknya ditangan pedagang setempat cukup banyak, sehingga kebutuhan beras masyarakat selama Ramadan hingga Idulfitri 1445 Hijriyah mendatang dijamin aman dan tidak kurang.

“Kalau stok beras di Bengkulu tidak perlu dikhawatirkan karena cukup banyak. Hanya saja harganya terus merangkak naik. Kenaikan harga beras ini sangat dikeluhkan masyarakat, khususnya warga kalangan menengah kebawah,” ujar Adis (37), pedagang beras setempat.

Ia tidak menjelaskan secara rinci penyebab harga beras di Kota Bengkulu, terus merangkak naik. Yang jelas, katanya kenaikan harga beras ini bukan disebabkan pedagang pengecer akan mendapatkan untung besar, tapi memang harga pembelian di pedagang besar terus naik.

Dengan demikian, mau tidak mau pedagang pengecer harus menyesuaikan harga jual kepada para konsumen. Sebab, jika bertahan diharga lama, maka pedagang akan mengalami kerugian. “Inilah penyebab harga beras terus merangkak naik di Bengkulu sekarang,” ujarnya.

Kepala Disperindag Bengkulu, Foritha mengatakan, untuk mengendalikan harga beras di Kota Bengkulu, pihaknya bersama instansi terkait akan terus menggelar pasar murah di kabupaten dan kota di provinsi ini selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri mendatang.

Selain itu, Pemprov Bengkulu juga mengimbau para bupati dan wali kota di Bengkulu, agar segera menyalurkan beras cabang pemerintah ke desa dan kecamatan di daerahnya masing-masing, sehingga harga beras di daerahnya stabil.

Selain harga stabil masyarakat yang membutuhkan beras tidak perlu ke pasar lagi, tapi cukup membeli beras di desanya karena stok beras pemerintah tersedia di desa dan kecamantan setempat, tambah Foritha.(min)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.