Bengkulu – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendukung penuh gerakan Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka memerangi rentenir di masyarakat.
Menurut Gubernur Rohidin, praktik rentenir masih menjamur di masyarakat khususnya di kalangan pedagang pasar. Padahal pemerintah sendiri telah mengeluarkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang memiliki bunga rendah yang saat ini mendapatkan subsidi bunga 3% hingga Juni 2022.
“Kalau sekarang kan mereka meminjam 1 juta, bunga harian dalam 14 hari harus lunas, itu kalau dihitung tahunan bunganya bisa ribuan persen, bukan hanya 100 persen, sementara KUR itu 3 persen, nah banyak masyarakat tidak tahu,” jelas Gubernur Rohidin pada Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Provisi Bengkulu, Selasa (14/6/2022).
Dikutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian (18/1/2022) lalu, Tahun 2022 ini, pemerintah kembali meningkatkan plafon KUR menjadi Rp. 373,17 triliun dan memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR 3% sehingga suku bunga KUR 3% berlanjut hingga akhir Juni 2022.
Dengan banyaknya masyarakat tidak tahu – menahu dengan adanya KUR ini, Rohidin meminta agar pihak perbankan lebih sering melalukan sosialisasi hingga ke pelosok – pelosok juga dengan iklan yang masif agar masyarakat mendapatkan informasi lebih rinci terkait KUR ini. Dengan hadirnya perbankan di tengah masyarakat tentu sedikit banyak bisa memutus mata rantai rentenir ini.
“Kalau memang ada program namanya kredit KUR, kemudian ultra mikro dengan bunga 3%, coba perbankan semua bikin iklan semua, di depan semua kantor perbankan ditulis ada proses kredit murah yang bunganya cuma 3% pertahun. Ini coba disosialisasikan,” minta Gubernur Rohidin.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Provinsi Bengkulu Tito Adji Siswantoro menjelaskan pada Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Provinsi Bengkulu ini terdapat 4 program diantaranya terkait perluasan digitalisasi di desa wisata, pendirian Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor), pilot projeknya baru di desa Belitar Seberang, juga kredit melawan rentenir,
“Ini sudah dilakukan tahun lalu, sebelumnya ada Bank Bengkulu, sekarang ada Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) juga ada BCA, nanti targetnya selain pelaku UMKM ada juga interpreneur – interpreneur muda, jadi diperluas ruang lingkupnya,” jelas Tito Adji Siswantoro. (*)