DPR-RI Bersama TPPS Bengkulu Gelar Sosialisasi Stunting di Kampung KB Terpencil

oleh -359 Dilihat
Anggota Komisi IX DPR-RI dapil Bengkulu, Elva Hartati, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu, Rosjonsyah dan Kepala BKKBN Bengkulu, Rusman Efendi sambut tari adat saat menggelar sosialisasi penurunan stunting kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) di daerah terpencil Desa Kelintang, Kecamatan Batik Nau, Kabupaten Bengkulu Utara.(Foto HB/Idris)
Anggota Komisi IX DPR-RI dapil Bengkulu, Elva Hartati, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu, Rosjonsyah dan Kepala BKKBN Bengkulu, Rusman Efendi sambut tari adat saat menggelar sosialisasi penurunan stunting kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) di daerah terpencil Desa Kelintang, Kecamatan Batik Nau, Kabupaten Bengkulu Utara.(Foto HB/Idris)

Bengkulu- Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) bersama Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu, Rosjonsyah turun ke pelosok desa untuk mensosialisasikan penurunan stunting di daerah ini.

Sosialisasi kali ini menyasar salah satu kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) di Desa Kelintang, Kecamatan Batik Nau, Kabupaten Bengkulu Utara, yang masuk kategori wilayah terpencil.

Hal tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat pedesaan sejalan dengan program pemerintah membangun dari pinggiran dengan program penurunan prevalensi stunting, kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Rusman Efendi kepada wartawan usai mengikuti kampanye percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja di Kabupaten Bengkulu Utara, Kamis, (17/11/2022).

Lokus kampanye adalah Desa Taba Kelintang, Kecamatan Batik Nau, Kabupaten Bengkulu Utara, karena desa ini masuk kategori kampung KB daerah pelosok atau terpencil.

Dalam kampanye stunting ini, anggota Komisi IX DPR-RI daerah pemilihan (dapil) Provinsi Bengkulu, Elva Hartati bersama BKKBN menggandeng pemerintah daerah setempat. Hal ini dilakukan agar kegiatan sosialisasi tepat sasaran pada keluarga berisiko stunting di wilayah kecamatan tersebut.

Dalam laporannya Kepala BKKBN Bengkulu, Rusman Efendi menjelaskan, kegiatan kampanye stunting kali ini menyasar sebanyak 200 orang peserta dari kelompok umur muda atau produktif. Hal ini dilakukan agar pesan program penanganan stunting dapat sampai langsung kepada sasaran.

Kampung KB Desa Taba Kelintang adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Batik Nau dengan penduduk sebanyak 3.922 keluarga. Terdapat kelompok Baduta 373, Balita 618 dan sebanyak 196 keluarga pra sejahtera. Selain itu, alasan dijadikan lokus kampanye karena di kecamatan tersebut terdapat sebanyak 2.529 pasangan usia subur (PUS).

Rusman melanjutkan keluarga sebanyak itu dengan kategori miskin ekstrem mencapai 1.905 keluarga. Dengan status keluarga tidak memiliki sumber air minum utama yang bersih sebanyak 390 keluarga dan tidak memiliki jamban sehat 393 serta sebanyak 1.122 keluarga memiliki rumah tidak layak huni (RTLH).

Kelompok miskin ekstrem ini, katanya dinilai penyumbang potensi risiko stunting. Dengan adanya aksi konvergensi bersama semua pihak dalam pencegahan stunting, maka diharapkan mampu menekan prevalensi kekurangan gizi kronis di Bengkulu Utara.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR-RI, Elva Hartati, dalam materinya mengajak mesyarakat desa tersebut, untuk membantu pemerintah mencegah berkembangnya potensi stunting melalui perubahan perilaku.

Dengan membiasakan untuk menjaga lingkungan yang sehat, meningkatkan asupan gizi mulai dari remaja, calon pengantin (catin), ibu hamil, menyusui dan baduta. Pemenuhan asupan gizi bagi kelompok rentan tersebut, kata Elva, mampu mencegah anak dari kekurangan gizi kronis.(irs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.