Cuaca Ekstrem, Hasil Tangkapan Nelayan Bengkulu Merosot

oleh -44 Dilihat
Kapal nelayan Bengkulu tambat tidak melaut akibat cuaca ekstrem melanda Bengkulu, Minggu 1 September 2024.(Foto-DetikNews.com)
Kapal nelayan Bengkulu tambat tidak melaut akibat cuaca ekstrem melanda Bengkulu, Minggu 1 September 2024.(Foto-DetikNews.com)

Bengkulu–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu merilis prakiraan cuaca maritim untuk perairan Sumatera Barat dan Bengkulu, berlaku 31 Agustus 2024 pukul 19.00 WIB-1 September 2024 pukul 07.00 WIB.

Prakiraan ini mengungkapkan potensi gelombang tinggi dan cuaca yang berbahaya bagi aktivitas pelayaran. BMKG memprediksi ketinggian gelombang laut mencapai 2,50 meter di perairan Bengkulu, Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai, perairan Timur Enggano, dan Samudera Hindia Barat Bengkulu.

Di perairan utara Pulau Siberut, gelombang diperkirakan setinggi 2,10 meter. Cuaca umumnya berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang, serta angin Tenggara hingga Selatan dengan kecepatan 1-18 knot.

Kondisi pasang surut di Teluk Bayur juga dipantau, dengan pasang maksimum diperkirakan mencapai 1,2 meter pada 1 September 2024 pukul 06:00 WIB dan surut terendah pada 31 Agustus 2024 pukul 23:00 WIB dengan ketinggian 0,4 meter.

BMKG mengingatkan nelayan dan operator kapal untuk berhati-hati, mengingat ketinggian gelombang bisa melampaui batas aman, sehingga membahayakan keselamatan.

Wawan, seorang nelayan Bengkulu mengungkapkan kekhawatirannya, cuaca buruk sangat memengaruhi hasil tangkapan nelayan setempat. Gelombang tinggi dan angin kencang menyulitkan para nelayan Bengkulu untuk berangkat ke laut. Hal ini menyebabkan pendapatan nelayan turun drastis.

Dia menambahkan, cuaca ekstrem berkepanjangan dapat membawa kerugian besar bagi para nelayan yang bergantung pada hasil tangkapan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kami berharap cuaca ekstrem tidak berlangsung lama. Selain mempengaruhi hasil tangkapan, ini juga membahayakan keselamatan kami. Kami meminta dukungan dari pemerintah untuk mengatasi situasi ini,” ujarnya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca dan berhati-hati saat beraktivitas di wilayah perairan dan daerah rawan bencana. Dengan kewaspadaan dan tindakan yang tepat, diharapkan dampak cuaca ekstrem dapat diminimalkan.

Reporter   : Usmin

Editor        : M Razera Rebi Aldo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.