Cegah Terpapar Stunting Diperlukan Perubahan Perilaku Hidup Sehat

oleh -271 Dilihat
Plt Kepala BKKBN Bengkulu, Iqba Apriansyah menyampaikan materi sosialisasi stunting di Kampung KB Bumi Ayu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu. Acara sosialiasi ini dihadiri anggota Komisi IX DPR-RI, Elva Hartati.(Foto HB/Idris)
Plt Kepala BKKBN Bengkulu, Iqba Apriansyah menyampaikan materi sosialisasi stunting di Kampung KB Bumi Ayu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu. Acara sosialiasi ini dihadiri anggota Komisi IX DPR-RI, Elva Hartati.(Foto HB/Idris)

Bengkulu- Untuk mencegah balita tidak terpapar stunting, diperlukan perubahan perilaku hidup sehat, serta pemenuhan gizi seimbang. Pasalnya, kasus stunting atau tubuh kerdil pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kekurangan gizi dan  faktor lingkungan tidak sehat, tidak tersedianya jamban sehat serta air bersih layak konsumsi.

“Kekurangan gizi dalam waktu berkepanjangan pada bayi dimulai sejak janin dalam kandungan hingga berusia dua tahun, sehingga dapat mengakibatkan bayi bersangkutan terpapar stunting, dan itu harus dicegah dari semua sektor,” kata Plt Kepala BKKBN Bengkulu, Iqbal Apriansyah saat melakukan sosialisasi pencegahan stunting di Kampung KB Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, Rabu (18/10/2023) lalu.

Dalam percepatan penurunan stunting dapat dilakukan melalui beberapa hal, yakni pemenuhan gizi sejak hamil, memberi Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan dengan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) sehat. Selain itu, melakukan pemantuan tumbuh kembang anak, serta perilaku menjaga kebersihan lingkungan.
Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting wilayah khusus di salah satu Kampung KB di Kota Bengkulu menghadirkan sebanyak 350 orang peserta dari banyak kelompok usia. Tampak dominan kelompok remaja dan pasangan usia subur cukup produktif yang terbilang muda berusia dibawah 35 tahun. Ditengah ratusan peserta tersebut hadir anggota Komisi IX DPR-RI dapil Bengkulu, Elva Hartati, dan Kepala Dinas P3APPKB Kota Bengkulu, Dewi Dharma.

Iqbal menekankan upaya meningkatkan kesehatan keluarga dengan membiasakan untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang yang dimulai dari dalam keluarga. “Teruslah menjaga kesehatan lingkungan agar menjadi penopang pencegahan stunting di masyarakat. Lingkungan yang kurang sehat merupakan faktor tidak langsung meningkatkan peluang terpapar stunting,” ujarnya.

Anggota Komisi IX DPR-RI, Elva Hartati menyebutkan, tindakan yang relatif ampuh untuk mencegah stunting dengan pemenuhan asupan gizi sejak masa kehamilan, mencegah pernikahan usia anak dibawah 21 tahun pada wanita dan 25 tahun pada pria.

“Ibu hamil agar mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan,”  demikian politisi PDIP ini (irs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.