Cegah Generasi Baru Stunting, BKKBN Bengkulu Tekan Angka KRS

oleh -190 Dilihat
Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Iqbal Apriansyah memberikan sambutan pada acara sosialisasi stunting di Desa Tebat Mono, Kabupaten Kepahiang.(Foto HB/Idris)
Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Iqbal Apriansyah memberikan sambutan pada acara sosialisasi stunting di Desa Tebat Mono, Kabupaten Kepahiang.(Foto HB/Idris)

Bengkulu- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menekan angka keluarga berisiko stunting (KRS) melalui pemantauan terpadu, pendampingan keluarga berisiko stunting serta mensosialisasikan prorgam tersebut, guna mencegah lahirnya generasi stunting baru di kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu bersama unsur pentahelix, tokoh pemuda, pemerintahan daerah turun ke lapangan mensosialisasikan program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana) dan percepatan penurunan stunting Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Kabupaten Kepahiang sendiri jumlah keluarga berisiko terpapar stunting mencapai tujuh ribu keluarga lebih.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M.Iqbal Apriansyah mengatakan, KRS adalah Keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting. Yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri, calon pengantin, ibu hamil dan bayi di bawah lima tahun berasal dari keluarga miskin.

Berdasarkan hasil rekapitulasi Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PPK) 2023 merilis dari 37.972 keluarga di Kepahiang terdapat keluarga berisiko sebanyak 7.021 keluarga,”sebut Iqbal.

Disebut Iqbal penyebab KRS diantaranya faktor kesehatan lingkungan dan pernikahan usia anak. Di Kabupaten Kepahiang, Keluarga yang tidak memiliki sumber air minum utama yang layak sebanyak 1.634 keluarga. Keluarga yang tidak meiliki jamban 4.159 keluarga. Sementara dari 701 orang PUS hamil terdapat 202 orang hamil di bawah usia 20 tahun, kondisi tersebut berpotensi melahirkan generasi stunting.

Dengan digaungkannya program pencegahan stunting di tengah masyarakat, khususnya kelompok keluarga berisiko stunting maka dapat mencegah lahirnya generasi stunting baru di Bengkulu sehingga dapat mengantarkan keluarga yang sehat dan berkualitas menuju Indonesia emas 2045.(irs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.