Bengkulu- Seiring bertambahnya populasi lansia di Tanah Air, pemerintah di Provinsi Bengkulu kembali melaunching sekolah lanjut usia (lansia). Setelah dibentuk di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Utara dan Kabupaten Seluma, kali ini sekolah tersebut segera dilaunching di Kabupaten Rejang Lebong.
Peresmian sekolah lansia di Rejang Lebong akan digelar pada Kamis (13/4/2023) di Kampung KB Desa Dusun Sawah, Kecamatan Curup Utara, yang akan diresmikan oleh Bupati Rejang Lebong, Syamsul Effendi, kata Pelaksana tugas Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berecana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Zainin kepada pewarta di kantornya, Rabu, 12/3/2023.
Berdasarkan data BPS 2020, penduduk lansia sebesar 26,82 juta jiwa (9,92 persen) dari populasi penduduk Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia mendekati angka yang menuju era penduduk menua (aging population) karena jumlah penduduk lansia hampir menembus angka 10 persen. Hal ini karena gencarnya pembangunan kesehatan dan sosial ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, sehingga usia harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan.
Zainin mengatakan, pembentukan sekolah lansia upaya meningkatkan pengembangan program kelanjutusiaan melalui pembentukan sekolah lansia di kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL). Program tersebut, untuk mewujudkan lansia yang Sehat, Mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat (SMART).
Untuk mewujudkan lansia yang SMART lansia perlu terus diintervensi (stimulasi) pada aspek spiritual, intelektual, vokasional/hobi, sosial, fisik/kesehatan, emosional, dan lingkungan. Program sekolah lansia, kata Zainin untuk menjawab tantangan proses penuaan yang cepat. Pemerintah harus mampu mengantisipasi dan menempatkan proses penuaan sebagai tantangan khusus karena terjadi pada situasi tingkat pendapatan yang relatif rendah.
Merujuk kondisi tersebut pemerintah mengembangkan berbagai kebijakan sebagai salah satu upaya komprehensif agar lansia tidak menjadi beban, baik dalam keluarga maupun masyarakat dan dapat menggali potensinya.(irs)
