BKKBN Bengkulu Salurkan Bantuan Makanan Tambahan pada Keluarga Berpotensi Stunting

oleh -198 Dilihat
Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Iqbal Apriansyah menyerahkan bantuan makanan tambahan berupa telur dan susu kepada keluarga berisiko terpapar stunting di Kecamatan Lebong Sakti, Kabupaten Lebong. Acara penyerahan bantuan ini disaksikan anggota Komisi IX DPR-RI dapil Bengkulu, Elva Hartati.(Foto HB/Idris)
Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Iqbal Apriansyah menyerahkan bantuan makanan tambahan berupa telur dan susu kepada keluarga berisiko terpapar stunting di Kecamatan Lebong Sakti, Kabupaten Lebong. Acara penyerahan bantuan ini disaksikan anggota Komisi IX DPR-RI dapil Bengkulu, Elva Hartati.(Foto HB/Idris)

Lebong- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu bersama anggota Komisi IX DPR-RI dapil Bengkulu, Elva Hartati membagikan bantuan makanan tambahan berupa telur dan susu kepada keluarga berisiko stunting di Kabupaten Lebong.

Penyerahan bantuan makanan tambahan untuk pencegahan stunting tersebut, dilaksanakan di Desa Limau Pit, Kecamatan Lebong Sakti, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, dengan sasaran sebanyak 30 orang dari kalangan keluarga berisiko stunting, yakni ibu hamil, menyusui, semuanya berasal dari warga Kecamatan Lebong Sakti, Rabu,(2/8/2023).

Acara sosialisasi pencegahan potensi risiko stunting tersebut, dihadiri anggota Komisi IX DPR-RI dapil Bengkulu, Elva Hartati Murman, Plt Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, M.Iqbal Apriansyah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Lebong, Yuswati dan Kepala Desa Limau Pit.

Plt Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah mengatakan, sosilisasi stunting yang menyasar ibu hamil dan menyusui itu sebagai strategi untuk mencegah berkembangnya potensi risiko stunting, seperti ibu yang memiliki baduta dan ibu hamil.

“Pemberian makanan tambahan merupakan upaya mencegah lahirnya bayi stunting di Kabupaten Lebong yang nantinya diharapkan dapat menekan prevalensi stunting di daerah ini, ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah daerah telah mengembangkan beberapa inovasi strategis dalam menekan angka tubuh kerdil akibat kekurangan gizi kronis. Seperti diantaranya telah mengembangkan program Bapak Asuh anak Stunting (BAAS) sebanyak 54 orang tua asuh, kata Iqbal.

Elva Hartati mengatakan pencegahan stunting amat diperlukan untuk menyiapkan generasi Indonesia yang sehat dan mandiri sehingga mampu menyonsong Indonesia Emas pada 2045. Maka untuk meraih hal tersebut diperlukan penyiapan secara dini dengan meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia khususnya stunting,” kata Elva.

Sementara itu, Kepala Dinas P3APPKB Kab. Lebong Yuswati mengajak warga setempat untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan anak. Khusus dalam pemeriksaan rutin kesehatan anak di puskesmas. “Ibu harus aktif dan rutin memeriksakan bayi hingga usia lima tahun untuk mengetahui kondisi kesehatan anak secara ideal”.

Bahkan ia menghimbau ibu hamil agar memeriksakan kesehatan dan kondisi tubuh dimana lingkar lengan atas bagi ibu hamil jangan sampai dibawah ukuran 22,5 centimeter. Dan ibu hami agar terus memperhatikan kehamilan dengan memeriksakan secara rutin ke tenaga kesehatan.

“Bawalah bayi ke puskesmas sampai usia lima tahun agar terhindar dari kekurangan gizi kronis yang berdampak pada kondisi stunting.  Melalui sosialisasi ini diharapkan dapat menyasar seluruh warga di wilayah Kecamatan Lebong Sakti yang memiliki sebanyak sembilan desa, khususnya Desa Limau Pit yang berpenduduk mencapai 1.500 jiwa, kata Yuswati. (irs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.