Bengkulu-Direktur Bisnis Bank Bengkulu, Iswahyudi mengatakan, peran media sangat dibutuhkan oleh Bank Bengkulu untuk menyampaikan program-program bank kepada masyarakat agar tercapai dengan baik.
“Sinergi positif antara Bank Bengkulu dengan media, sudah terjalin baik selama ini dan mudah-mudahan kedepan semakin baik lagi,” kata Iswahyudi pada acara Gathering And Iftar Media Partner Bank Bengkulu, “New Hope, New Leader,” di Bengkulu, Senin (25/3/2024).
Ia mengatakan, program-program Bank Bengkulu tidak akan terdeliver dengan baik pada masyarakat, stakeholder, dan pada pemegang saham apabila tidak ada koontribusi dari teman-teman media.
Karena itu, Bank Bengkulu dengan media Gathering ini, dan insyah Allah mungkin ada pertemuan-pertemuan rutin lainya, kami bisa mengupdate apa-apa yang sudah dilakukan Bank Bengkulu, sehingga masyarakat tahu.
“Jadi, jangan sampai semangat itu, sampai ditatanan manajemen saja, pegawai saja, tapi hal ini harus disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Bengkulu. Kami minta tolong sebarluaskan agar masyarakat Provinsi Bengkulu bangga berbank dengan Bank Bengkulu. Malu kalau tidak mempunyai rekening Bank Bengkulu,” ujarnya.
Penyumbang PAD Terbesar
Soalnya, kalau bukan masyarakat Bengkulu, siapa lagi yang akan membesarkan Bank Bengkulu. Bank Bengkulu merupakan BUMD penyumbang deviden bagi Pendapat Asli Daerah (PAD) terbesar Provinsi Bengkulu.
Selain itu, transaksi Bank Bengkulu kembali ke Bengkulu berupa daba CSR, pajak pegawainya. Semuannya kembali ke daerah ini, dan uangnya pasti mutar-mutar di Bengkulu.
“Jadi, mohon kepada teman-teman media agar berita-berita baik agar disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu da jika ada kurang baik tolong diinformasikan kepada kami dan jangan langsung disebarluaskan, karena pengaruh berita-berita yang tidak benar itu, sangat berpengaruh sekali kepada masyarakat,” tambah Iswahyudi.
Karena itu, jika ada berita-berita negatif, silakan konfirmasi devisi terkait atau Robi Wijaya yang biasa berinteraksi dengan teman-teman media. “Bisa saja kawan-kawan media langsung telepon ke saya, tapi kalau diangkat mungkin lagi sibuk dan biasanya pasti saya jawab atau balas kalau melalui WhatsApp,” ujarnya.
Iswahyudi berharap pertemuan media dapat dilakukan secara rutin, minimal dua bulan atau tiga bulan sekali meski tidak harus tempat tertemuan secara formal. Bahkan, jika perlu seperti Bank Indonesia, melakukan Gathering keluar daerah sekaligus upadate perkembangan-perkembangan keuangan ini.
“Bisa saja kita melakukan kegiatan tentang keuangan dan perbankan dengan menghadirkan pembicara dri Info Bank, karena di Bengkulu kebanyakan wartawan di Bengkulu meliput kriminal, hukum dan sebagainya. Sedangkan wartawan yang meliput ekonomi, termasuk perbankan sedikit sekali,” ujarnya.
Perlu Pelatihan
Karena itu, perlu dilakukan pelatihan tentang pengetahuan perbankan, sehingga ketika membuat berita tidak salah arti. Soalnya, istilah-istilah perbankan ini kalau tidak dipahami dengan baik, maka penulisan bisa salah artinya.
Namun, jika terus di update, maka semakin lama semakin baik dan ada spesifikasi dari masing-masing media, khusus menulis mengenai ekonomi, dan terkhusus lagu keuangan dan perbankan. “Saya saja kalau baca info bank, rasanya lebih pintar dari wartawan dan tulisannya lebh tajam lagi terkait ekonomi dan perbankan,” tambahnya.
Bagi Bank Bengkulu, katanya media bukan suatu yang kami hindari justru rangkul supaya hal-hal postif dapat disampaikan ke masyarakat. Namuh, pihaknya juga berharap jika ada berita-negatif tolong dikonfirmasikan Bank Bengkulu.
Soalnya, perbankan ini sangat rentang sekali dengan kepercayaan. Kadang-kadang ada informasi tidak dilakukan cek lagi, sehingga yang dirugikan investasi. “Jadi, jika ada masakah terkait Bank Bengkulu sebelum ditulis tolong dikonfirmasikan ke kami bukan berarti tidak boleh ditulis, tapi agar beritanya akurat,” tambah Iswahyudi.
Dalam awal sambutanya, Iswahyudi mengatakan, pada awal Maret lalu pejabat Direksi Bank Bengkulu sudah terisi penuh, sehingga hal ini membawa harapan baru bagi Bank Bengkulu, tertama agar bisa maju lagi, lebih cepat bergerak lagi, sehingga menjadi bank yang benar-benar menjadi campion, minimal di Provinsi Bengkulu.
Soalnya, Bank Bengkulu ini merupakan BUMD terbesar dalam menyumbang PAD Provinsi Bengkulu dari pendapatan deviden. Ada BUMD lain tapi sains sebelum sebesar Bank Bengkulu. “Jadi sumber pendapatanasli daerah yang bersumber dari deviden BUMD adalah Bank Bengkulu,” ujarnya.
Untuk Iswahyudi mengharapkan dukungan dan doa dari masyarakat agar Bank Bengkulu bisa melesat, lebih maju, tangguh, tumbuh dan bukan hanya nantinya di Provinsi Bengkulu saja, tapi juga merambah di provinsi-provinsi sekitar.(min)