Baksos KB di Bengkulu Utara Diserbu Akseptor MKJP

oleh -156 Dilihat
Petugas kesehatan melayani peserta KB dalam kegiatan Baksos BKKBN Provinsi Bengkulu, di Kecamatan Kerkap Bengkulu Utara. Baksos KB ini dilaksanakan secara nasional, termasuk di Provinsi Bengkulu, sejak 24 November hingga 31 Desember 2023.(Foto HB/Idris)
Petugas kesehatan melayani peserta KB dalam kegiatan Baksos BKKBN Provinsi Bengkulu, di Kecamatan Kerkap Bengkulu Utara. Baksos KB ini dilaksanakan secara nasional, termasuk di Provinsi Bengkulu, sejak 24 November hingga 31 Desember 2023.(Foto HB/Idris)

Bengkulu-Forum koordinasi percepatan penurunan stunting berlangsung di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu mengemas beberapa kegiatan sosial masyarakat. Salah satunya dengan menggelar bakti sosial pelayanan KB yang menjadi bagian konsep strategi pencegahan stunting dari sektor hulu.

Pada baksos KB tersebut setidaknya puluhan akseptor menyerbu pelayanan pemasangan alat dan obat metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) jenis implant. Pelayanan KB berlangsung sehari di Kelurahan Lubuk Durian, Kecamatan Kerkap, Bengkulu Utara Jumat (24/11/2023) lalu.

Melayani sebanyak 60 akseptor, dengan rincian peserta MKJP jenis implant 52 akseptor, kondom tiga akseptor dan suntik sebanyak lima akseptor,” kata Ketua Kelompok Kerja 8 Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Zainin kepada pewarta di Bengkulu.

Zainin mengatakan, digelarnya pelayanan KB itu dalam rangka peringatan hari Ibu ke-95 tahun 2023 yang berlangsung serentak secara nasional sejak 21 November hingga 03 Desember 2023. Di Bengkulu salah satunya digelar di Kecamatan Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara yang menjadi lokasi fokus baksos KB.

Hingga 24 November 2023 progres pelayanan KB pada Baksos PHI 2023 di Bengkulu baru mencapai 13,46 persen dari target sebanyak 13.786 akseptor.

Upaya percepatan penurunan stunting, selain mengintervensi PUS dalam penggunaan alokon, BKKBN juga bersama lintas lembaga teknis mengedukasi masyarakat untuk turut ambil peran mengintervensi pencegahan stunting. Salah satunya bersama-sama TPPS provinsi dan kabupaten/kota menyalurkan makanan berpotein berupa telur,  pemberian makanan tambahan (PMT) pangan lokal, pil tambah darah (PTD) kepada keluarga berisiko stunting. (irs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.