Cegah Stunting Siapkan Generasi Sehat Menuju Bangsa Kuat

oleh -323 Dilihat
Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Rosjonsyah menyampaikan sambutan pada acara sosialisasi pencegahan stunting di Kecamatan Kerkap, Bengkulu Utara pekan lalu.(Foto HB/Idris)
Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Rosjonsyah menyampaikan sambutan pada acara sosialisasi pencegahan stunting di Kecamatan Kerkap, Bengkulu Utara pekan lalu.(Foto HB/Idris)

Bengkulu-Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah mengatakan, salah satu langkah pemerintah dalam mempersiapkan generasi sehat untuk menuju bangsa yang kuat melalui pelaksanaan program pecepatan penurunan stunting, dimana stunting adalah persoalan serius yang dapat mengancam kemandirian bangsa.

Untuk menuju bangsa yang kuat, perlu dilakukan peningkatan kesehatan anak bangsa, melalui program Pencegahan Stunting guna meningkatkan kualitas generasi mendatang karena remaja yang sehat maka bangsapun akan kuat.

Dijelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar serta tidak dapat bersaing memasuki Indonesia Emas 2045.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah, dihadapan ratusan warga Kecamatan Kerkap pada acara roadshow tim percepatan penurunan stunting Provinsi Bengkulu, di Kelurahan Lubuk Durian, Kecamatan Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara.

“Pencegahan stunting telah diperkuat melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” kata Wagub Rosjonsyah, di Bengkulu Utara, Jumat (24/11/2023).
Dikatakan Wagub Bengkulu, Roadshow tim PPS pada forum koodinasi percepatan penurunan stunting akan dilakukan secara maraton hingga menyentuh sejumlah daerah kabupaten dan kota. Hal tersebut sebagai aksi nyata pemerintah daerah yang berkonvergensi bersama lintas sektor dalam rangka pencegahan potensi stunting.

Banyak unsur yang terlibat dalam pencegahan stuntng di Bengkulu. Berdasarkan hasil studi status gizi indonesia (SSGI) tahun 2022 yang telah di launching pada tanggal 14 januari 2023, angka prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu sebesar 19,8 persen.

Meskipun secara angka, prevalensi stunting telah turun sebanyak 2,3 persen, namun ini masih belum mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya yakni 18,89 persen. Hingga tentunya ini menjadi pr kita bersama untuk lebih bekerja keras dalam mencapai target provinsi tahun 2024 menjadi 12,55 persen.

Kabupaten Bengkulu Utara, berdasarkan hasil ssgi tahun 2022, sedikit mengalami kenaikan dari 20,7 persen menjadi 22,8 persen atau naik sebanyak 2 persen. Ini tentunya menjadi cambuk bagi kita semua khususnya tim percepatan kabupaten bengkulu utara untuk lebih bekerja ekstra keras dalam menurunkan angka stunting.

“Mengingat saat ini Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 telah berjalan dan tinggal menunggu hasilnya, tentu besar harapan kita angka stunting di provinsi bengkulu, khususnya bengkulu utara menunjukkan penurunan atau perubahan ke arah yang baik.(irs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.