Wagub Rosjonsyah : Pangan Lokal Jadikan Makanan Utama Cegah Stunting

oleh -273 Dilihat
Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah menyerahkan bantuan telur kepada salah seorang warga Kabupatn Rejang Lebong saat melakukan roadshow sosialisasi kampanye penurunan stunting di daerah ini.(Foto HB/Idris)
Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah menyerahkan bantuan telur kepada salah seorang warga Kabupatn Rejang Lebong saat melakukan roadshow sosialisasi kampanye penurunan stunting di daerah ini.(Foto HB/Idris)

Bengkulu- Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Bengkulu, Rosjonsyah mengatakan, untuk merealisasikan target penurunan stunting di provinsi ini sebesar 12,55 persen pada tahun 2024 mendatang jadikan pangan lokal sebagai sumber pangan utama untuk mencegah balita terpapar stunting.

Hal tersebut diungkapkan Rosjonsyah pada acara roadshow sosialisasi dan kampanye penurunan stunting Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting (P2S) di Kabupaten Rejang Lebong, Kamis (26/10/2023). Hadir pada acara tersebut, Kepala Bappeda Bengkulu, Yuliswani, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, Perwakilan Dinas Perumahan dan Permukiman serta dinas teknis penurunan stunting lainnya.

Wakil Gubernur Bengkulu mengajak pemerintah daerah dan masyarakat untuk membiasakan konsumsi pangan lokal untuk mencegah stunting. “Jadikan pangan lokal sebagai sumber utama pencegahan stunting. Pangan dikonsumsi masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal,” ujar mantan Bupati Lebong ini.

Dijelaskan, pangan lokal di antaranya jagung, pisang, talas, kentang dan jenis lainnya. Rejang Lebong merupakan daerah pegunungan dan penghasil sayur diharapkan tidak sulit untuk mencegah stunting akibat kekurangan gizi di daerah ini.

Dengan alam yang sejuk dan subur terebut, diharapkan cukup terpenuhi untuk sayur-mayur bagi warga. Tinggal lagi bagaimana meningkatkan hasil perikanan dengan budidaya ikan kolam air tawar sebagi produk lokal.

Kabupaten Rejang Lebong merupakan titik awal perjalanan keliling pencegahan stunting dengan aksi nyata menyalurkan beberapa bantuan kepada keluarga berisiko stunting di daerah tersebut, yaitu berupa pembagian telur ayam, tablet tambah daerah (TTD), pemberian makanan tambahan (PMT) yang disalurkan kepada penerima manfaat sebanyak 150 orang, kata Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah.

Kolaborasi pencegahan stunting kali ini selain pemberian makanan tambahan juga terdapat program bedah rumah diberikan kepada tiga keluarga untuk direhab rumah tidak layak huni. Dana bedah rumah ini bersumber dari Dinas Dinas Perkim.

Dalam kesempata tersebut juga dibagikan bantuan tablet tambah darah disalurkan kepada remaja siswi sebanyak 50 orang. Ia menyebutkan kampanye stunting tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama lintas sektor melalui peran masing-masing institusi untuk menekan potensi keluarga berisiko stunting.

Di Bengkulu jumlah keluarga berisiko stunting mencapai 330.937 keluarga. Yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten dan kota. Kabupaten Rejang Lebong terdapat sebanyak 43.157 keluarga yang berisiko stunting.(irs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.