Transportasi Laut Lancar, Harga Pisang Kepok di Enggano Stabil

oleh -49 Dilihat
Ribuan tanda pisang kepok dari Enggano siap diangkut ke Bengkulu menggunakan KM Pulo Tello untuk dipasarkan ke berbagai daerah di Bengkulu dan luar daerah.(Foto/Ist)
Ribuan tanda pisang kepok dari Enggano siap diangkut ke Bengkulu menggunakan KM Pulo Tello untuk dipasarkan ke berbagai daerah di Bengkulu dan luar daerah.(Foto/Ist)

Bengkulu- Harga pisang kepok di Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, sejak beberapa bulan ini belakangan mulai stabil dikisaran Rp 35.000-Rp 45.000/tandan, menyusul arus transportasi Bengkulu-Enggano dan sebaliknya mulai normal.

“Alhamdulillah harga pisang kepok di Enggano sekarang sudah mulai normal Rp 45.000/tandan dari sebelumnya hanya Rp 20.000/tandan, akibat kapal tidak bisa berlayar ke pulau terluar ini karena alur pelabuhan Pulau Baai, dangkal,” kata Budi, salah seorang warga Enggano, di Bengkulu, Sabtu (11/10/2025).

Ia mengatakan, masyarakat Enggano sangat berharap kapal KM Pulau Tello lancar berlayar ke pulau terluar ini dari Kota Bengkulu, sehingga pisang kepok hasil panen petani dapat dijual kepada pedagang pengumpul setempat dengan harga bagus.

Selama ini, katanya harga pisang kepok di Enggano anjlok karena tidak ada pembeli, karena kapal tidak masuk ke Enggano, akibat alur pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu dangkal.

“Sekarang kapal milik PT ASDP Cabang Bengkulu, KM Pulo Tello mulai normal berlayar ke Enggano dari Bengkulu dan sebaliknya. Kami berharap PT Pelindo dapat menjaga kedalaman alur pelabuhan Pulau Baai, sehingga kapal lancar keluar masuk dari pelabuhan tersebut,” ujarnya.

Jika arus transpotasi laut Bengkulu-Enggano dan sebaliknya berjalan lancar, maka ekonomi masyarakat di pulau terluar ini akan hidup, karena hasil panen petani dapat dijual ke Bengkulu dengan harga bagus.

Selain itu, pasokan bahan pangan ke pulau ini juga lancar, sehingga harganya ditingkat pedagang setempat tidak meroket, seperti dikeluhkan masyarakat beberapa waktu lalu. Demikian pula kebutuhan BBM di daerah ini bila lancar kapal ke daerah ini tidak bermasalah lagi.

“Jadi, kami berharap pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai dapat dituntaskan dengan baik, sehingga apapun jenis kapal bisa masuk ke dermaga dengan baik. Dengan demikian, arus transportasi laut ke daerah ini tetap lancar,” kata Desi, warga Enggano lainnya.

Alur Belum Maksimal

Seperti diketahui meski alur pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu sudah bebrapa bulan lalu, tapi kedalaman alur dari informasi yang didapat tidak lebih dari 3 meter. Akibatnya, kapal ukuran besar tidak bisa masuk ke Bengkulu.

Bahkan, kapal ukuran kecil saja dengan draf 3 meter jika ingin masuk ke pelabuhan ini dan mengisi muatan terpaksa jumlahnya dibatasi. Jika ini tidak dilakukan maka kapal akan kandas karena kedalaman alur masih dangkal.

Celakanya sejak beberapa hari lalu, pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, dihentikan karena kapal keruk mengalami kerusakan. Dengan dihentikan pengerukan ini, maka otomatis kegiatan proyek pengerukan yang menelan dana cukup besar ini penyelesaian dikhawatirkan tidak sesuai target.

Kondisi demikian dikuluhkan para pengusaha jasa pelabuhan di Bengkulu. Bahkan, mereka menilai pihak PT Pelindo Regional II Bengkulu, tidak maksimal melaksanakan pengerukan pelabuhan tersebut.

Bukatinya, sudah beberapa bulan pengerukan dilakukan, tapi realisasi kedalaman alur masih dibawah 5 meter. Hal ini menyebabkan banyak kapal yang akan masuk ke pelabuhan setempat mengalami kandas.

Untuk itu, para pengusaha jasa pelabuhan di Bengkulu mengharapkan PT Pelindo Regional II Bengkulu, dapat menuntaskan segera kegiatan pengerukan alur dengan kedalaman yang tagetkan di atas 6 meter, sehingga kapal-kapal besar bisa masuk ke daerah ini.

Dengan demikian, para pengusaha jasa pelabuhan dapat kembali melaksanakan kegiatan usahanya. “Sudah setahun lebih usaha kami tidak jalan karena kapal terbatas masuk ke Bengkulu, karena pengerukan alur belum tuntas. Kami berharap ini dapat segera dituntaskan, sehingga usaha kami bisa jalan,” ujar salah seorang pengusaha angkutan kapal di Bengkulu.

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.