Bengkulu- Untuk mengendalikan inflasi di Provinsi Bengkulu, pemprov setempat awal Agustus ini mulai melaksanakan pasar murah di 9 kecamatan di Kota Bengkulu secara meraton.
“Bulan Agustus ini, Pemprov Bengkulu melaksanakan operasi pasar mruah di 9 kecamatan di Kota Bengkulu guna mengendalikan tingkat inflasi dan sekali memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan harga terjangkau,” kata Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, di Bengkulu, Selasa (6/8/2024).
Dijelaskan, hari pertama pelaksanaan pasar murah di Kota Bengkulu, (Selasa/8/204), digelar di Kecamatan Ratu Agung, tepatnya di lapangan Kompleks Stadion Sawah Lebar, dan dibuka langsung oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.
“Pasar murah ini tidak hanya dilaksanakan oleh jajaran Pemprov, kami juga meminta TPID kabupaten/kota untuk ikut melaksanakannya di wilayah kerja bupati dan wali kota,” ujar Gubernur Rohidin.
Berdasarkan data dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), tantangan pengendalian inflasi masih cukup besar. Oleh karena itu, Pemprov Bengkulu terus mengoptimalkan kegiatan pengendalian dengan mengutamakan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Karenanya, gubernur meminta agar TPID melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok di gudang-gudang pangan, serta memperhatikan jalur transportasi yang menjadi salah satu penyebab kenaikan harga bahan pangan.
“Kegiatan seperti ini akan memberikan dampak yang signifikan jika dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Pelaksanaannya juga harus merata dan melibatkan pemangku kepentingan, terutama para penyalur dan pedagang besar. Penyebaran informasi juga harus maksimal agar tidak terjadi panic buying,” tambah Rohidin.
Perlu diketahui, capaian inflasi Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2024 berada pada level 2,31% year on year. Berdasarkan data tersebut, inflasi di Provinsi Bengkulu masih berada di atas rata-rata nasional dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 106,09%.
Komoditas penyumbang utama inflasi adalah kebutuhan pokok seperti beras, cabai merah, cabai rawit, daun bawang, kentang, kopi bubuk, gula pasir, maupun mie goreng.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pasar murah terintegrasi ini menyediakan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, hingga bumbu masakan.
Harga bahan pangan ditawarkan di pasar murah jauh lebih murah dibanding harga di pasaran. Seperti bawang merah di pasar murah harganya Rp 18.000/kg dan pasar umum Rp 24.000/kg,beras SPHP berat 5 kg dijual seharga Rp 59.000/karing isi 5 kg dan eceran tertinggi biasanya Rp 65.000/karung.
Harga daging ayam seharga Rp 28.000/kg dan harga di pasar umum Rp 30. 000/kg, telur ayam negeri seharga Rp 48.000/karpet di pasaran umum Rp 56.000.
Selisih harga tersebut yang dinantikan para warga. Salah satunya, Ratna, mengungkapkan kepada Media Center bahwa ia berbelanja kebutuhan pokok ke pasar murah setelah mendapat informasi dari tetangga.
“Yang seperti ini yang kami tunggu. Di pasar kan harganya lebih tinggi dari ini, tempatnya juga jauh. Kalau ada pasar murah, bisa jalan kaki dari rumah, harganya pun beda dengan di pasar,” terang ibu paruh baya tersebut.
Pasar murah ini terselenggara berkat kerja sama dengan Bank Indonesia, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Perum Bulog, Biro Perekonomian, Dinas Peternakan, Satgas Pangan, Polisi Resort Kota Bengkulu, dan Satpol PP Provinsi Bengkulu.
Sesuai namanya, pasar murah ini terintegrasi dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dan vaksin rabies. Ada pula penyaluran bantuan dari Baznas Provinsi Bengkulu dengan jumlah total Rp 5 juta untuk 20 kaum dhuafa. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Rohidin.
Reporter : Eka Agustin
Editor : M Rereza Rebi Aldo