Kaur- Sepanjang tahun 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu mencatat 8 kasus HIV/AIDS positif di daerah ini. Data ini sesuai laporan dari sejumlah puskesmas di kabupaten pemekaran dari Bengkulu Selatan.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kaur Sapuan mengatakan, kasuus HIV/AIDS di daerah tergolong rendah dibandingkan dengan kabupaten di di Provinsi Bengkulu.
Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Kaur sebanyak ini secara rutin diberikan pengobatan dari Dinkes setempat meski para pasien ini berobatnya langsung ke kota Bengkulu dan tidak akan mau berobat ke Kabupaten Kaur karena alasan privasi.
Namun, Dinkes Kaut tetap menyiapkan stok obat dan siap memberikan pelayanan kepada pasien HIV/AIDS di daerah ini. Bahkan, Dinkes Kaur siap melindungi identitas penderita HIV/AIDS yang menjalani pengobatan di daerah ini.
Selain itu, Dinkes Kaur juga mengusulkan ke Dinkes Provinsi Bengkulu, agar penderita HIV/AIDS tersebut, berobat di daerah ini saja untuk menghembat biaya pengobatan, tapi sampai sekarang tetap saja tidak ada penderita HIV/AIDS yang berobat di Kaur.
“Kita sudah usulkan ke Dinkes Bengkulu, agar penderita HIV/AIDS di Kaur berobat di daerah tempat tinggalnya saja, tapi sampai sekarang tidak ada penderita yang berobat di daerah ini,” ujarnya.
Sapuan mengimbau kepada para ODHA agar tetap menjaga imun tubuh serta meminum obat secara rutin. Dengan menerapkan pola hidup sehat mudah-mudahan tersebut, mesti sebagai ODHA akan hidup tetap normal seperti biasa.
Seperti diketahui beberapa gejala pengidap penyakit AIDS, di antaranya gejala awal mirip flu, seperti demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, radang tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam.
Selain itu, mengalami penurunan berat badan secara signifikan, berkeringat di malam hari, diare selama seminggu lebih, sakit pada mulut, anus, atau alat kelamin dan beberapa gejala lainnya.
HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga penderitanya sering sakit atau rentan infeksi. Deteksi dini HIV sangat penting untuk mencegah penularan ke orang lain dan mengurangi risiko berkembang menjadi AIDS, tambah Sapuan.
Reporter : Eka Agustin
Editor : Usmin