Bengkulu-Safari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu, Senin (14/11/2022), Ketua TPPS sekaligus Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah melakukan pantauan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kaur.
Ketua TPPS Provinsi Bengkulu, Rosjonsyah disambut langsung oleh Bupati Kaur Lismidianto, dan Wakil Bupati Herlian Muchrim,sebagai Ketua TPPS Kabupaten Kaur serta sejumlah pejabat di lingkup pemkab setempat.
Kunjungan kerja tersebut, dalam rangka pendampingan pelaksanaan pembinaan monitoring dan evaluasi (Monev) percepatan penurunan stunting (P2S).
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, dalam laporannya mengatakan kunjungan kerja Ketua TPPS tersebut sekaligus evaluasi pemanfaatan elsimil dan google form kasus stunting di Kab Kaur.
Pada Monev tersebut diikuti peserta sebanyak 150 orang dari berbagai unsur. Di antaranya 10 kepala desa lokus stunting, camat hingga tim pendamping keluarga (TPK) di wilayah Kabupaten Kaur serta terdapat unsur tenaga kesehatan dari Puskesmas.
Monitoring ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan program percepatan penurunan stunting terlaksana dan mendukung kegiatan terpadu dan terkoordinasi dalam rangka mencapai sasaran kinerja percepatan penurunan stunting lintas sektor yang terintegrasi, ujar Rusman.
Wagub Bengkulu, Rosjonsyah selaku Ketua TPPS provinsi dalam kesempatan tersebut, mengajak segenap anggota TPPS dari seluruh tingkatan untuk bersama-sama mengentaskan stunting. Sebab, stunting merupakan masalah bangsa yang serius karena menyangkut pembangunan kualitas manusia generasi bangsa.
Ia meminta pemkab untuk membuat regulasi mengatasi stunting dan meminta Kemenag agar menjalin sinergitas dalam mencegah pernikahan usia anak.
Hal senada diungkapkan Bupati Kaur, Lismidianto. Ia mengatakan, pemerintah daerah mendukung program penurunan stunting yang merupakan program prioritas nasional dalam rangka meningkatkan kualitas SDM.
Ia meminta dukungan semua pihak dalam mengatasi stunting dan program pemerintah lainnya. Hal itu agar mendapatkan hasil untuk menyongsong Kaur yang lebih baik lagi.
Bupati Lismidianto juga berharap agar masyarakat turut berperan mencegah stunting dengan segera melaporkan jika menemukan kasus stunting. “Kades dan camat, tenaga kesehatan agar mengambil peran dalam pengentasan stunting,” ujarnya.
Menurut Bupati Lismidianto, untuk menekan potensi stunting perlu meningkatkan produk pertanian pangan lokal. Melalui hasil pangan terbaik masyarakat akan memperoleh produk pertanian yang baik sehingga kualitas gizi yang diperoleh lebih optimal.(irs)