Bengkulu- Kepala Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu, Syarwan mengungkapkan penyerapan danna Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Usaha Ultra Mikro (UMi) di Bengkulu, sampai 30 Juni 2022 meningkat sebesar 37,9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 lalu.
“Penyaluran UMi telah lebih dari 100 persen. Meningkatnya penyaluran ini bukti ekonomi di Bengkulu juga meningkat menunjukan indikator ekonomi UMKM bangkit,” kata Syarwan, Senin (25/7/2022).
Dijelaskan, penyaluran KUR di Bengkulu, telah menyasar 43.779 debitur dengan total penyaluran Rp 2,31 triliun meningkat signifikan dibandingkan penyaluran tahun lalu yang hanya sebesar Rp 1,67 triliun.
“Dari total penyaluran KUR sebanyak Rp 2,31 triliun itu, tertinggi disalurkan ke sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan dengan angka realisasi sebesar Rp 1,31 triliun,” katanya seperti dilasir RRI.CO.ID
Sementara itu, untuk penyaluran UMi di Bengkulu, saat ini telah mencapai Rp 36,35 miliar untuk 7.521 debitur. Jumlah ini sudah melebih total penyaluran UMi pada 2021 yang hanya mencapai Rp 5,08 miliar.
“Penyaluran pembiayaan UMi terus mengalami pertumbuhan positif dan sedikit mengalami penurunan pada tahun 2021 karena pandemi,” jelasnya.
Syarwan mengaku, meningkatnya serapan KUR dan UMi menunjukan literasi keuangan pelaku UMKM baik. Namun, masih terdapat banyak pelaku usaha di Bengkulu, yang belum memanfaatkan pembiayaan KUR dan UMi.
Padahal, jika UMKM memanfaatkan pembiayaan ini sudah tentu lebih untung ditambah bunganya yang kecil. Untuk itu, harus ada dukungan dan dorongan dari lembaga penyalur di daerah agar semakin maksimal menyalurkan KUR dan UMi,” demikan Syarwan.(min)
