Bengkulu- Provinsi Bengkulu,memiliki panjang garis pantai mencapai 525 kilometer (km) dengan pesona wisata alam yang sangat indah. Salah satunya adalah pesona ekowisata mangrove Kampung Jenggalu Kito Kota Bengkulu.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Senin (15/8/2022), meresmikan Kampung Jenggalu Kito sekaligus akan dilaksanakan pemecahan Rekor Muri Minum Teh Mangrove di Kampung Jenggalu Kito.
“Hari ini kita lauching (meresmikan) Kampung Jenggalu Kito. Ini menjadi salah satu pusat wisata alam yang berbasis hutan mangrove,” kata Gubernur Rohidin.
Kampung Jenggalu Kito ini digagas oleh Latun (Lestari Alam lauT Untuk Negeri). Sebuah organisasi yang peduli akan kelestarian lingkungan bersama masyarakat setempat menjaga mangrove.
Mangrove memiliki manfaat potensial untuk mencegah terjadinya abrasi di pesisir pantai. Selain itu, juga mampu untuk menghalau tsunami dan menjadi ekosistem bagi berbagai macam biota laut.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Rohidin mengapresiasi langkah Latun bersama masyarakat. Dia pun berharap kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat terus dilakukan termasuk proses pembibitan dan sebagainya.
Dengan demikian, diharapkan ke depan pelestarian kawasan hutan mangrove di Bengkulu, khususnya di wilayah pesisir terus terjaga. “Kehadiran teman-teman Latun yang menjadi lembaga pengelola yang dibentuk oleh masyarakat ini sangat positif. Kita memberikan dukungan untuk kegiatan tersebut,” terang Gubernur Rohidin.
Sementara itu Direktur Latun Bengkulu, Ari Anggoro menuturkan bahwa Kampung Jenggalu Kito merupakan wilayah kawasan ekosistem mangrove di bawah BKSDA yang dikelola oleh lembaga Latun. Latun dalam hal ini sebagai inisiator untuk menggerakkan konservasi mangrove.
Mitigasi juga edukasi melalui edu ekowisata mangrove di sekitar kawasan. Latun juga membuat berbagai produk olahan dari pohon mangrove, di antaranya adalah teh mangrove. “Kita sudah punya produk yang masih di inisiasi secara lokal, ada teh mangrove bekerjasama dengan Dehasen dan UNIB, kerupuk mangrove, kripik mangrove dan kedepan kita akan coba menginisiasi untuk kopi mangrove, sirup mangrove dan semuanya yang berasal dari ekosistem mangrove,” terang Ari Anggoro.
Dijelaskan Ketua Pelaksana Kegiatan Rifi Zul Hendri selain Launching Kampung Jenggalu Kito juga dilakukan pemecahan Rekor Muri Minum Teh Mangrove terbanyak melibatkan sebanyak 1.000 orang, yang akan direncanakan dilaksanakan besok, Selasa (16/8/2022) di Kampung Jenggalu Kito.
“Ini bentuk kampanye bahwa mangrove ini memiliki peran atau fungsi secara ekonomi yang berdampak kepada masyarakat yang ada di peisisir bengkulu,” jelas Rifi Zul Hendri.(mc/min)